السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Senin, 18 Juni 2012

Sifat iri hati menjadi bumerang

Di suatu desa hiduplah seorang raja yang memiliki penasehat spiritual yang setiap selesai shalat shubuh datang untuk memberikan nasehat spiritual. Namun seseorang yang iri hati dan tidak senang melihat kedekatan antara penasehat spiritul tersebut dengan sang raja, sampai suatu ketika orang tersebut datang kepada raja untuk menfitnah penasehat spiritual tersebut, orang itu mengatakan kepada raja “saya ingin melapor kepada raja!” , raja menjawab “apa yang ingin kamu laporkan kepadaku?”, orang itu berkata “penasehat spiritual raja mengatakan hal jelek tentang raja kepada masyarakat!”, raja bertanya “hal jelek apa tentang saya yang ia katakan?”, orang tersebut menjawab “penasehat spiritual raja mengatakan kepada masyarakat bahwa mulut raja baunya tidak sedap!”, taja berkata “tidak mungkian dia melakukan hal tersebut, saya tidak percaya, kalau memang dia berkata seperti itu kepada masyarakat apa buktinya?”, orang itu berkata “kalau raja tidak percaya, tunggulah besok ketika dia datang, dia pasti menutup mulut dan hidungnya”, raja berkata “okey kita tunggu besok”. Keesokan harinya seperti biasa setelah shalat shubuh penasehat spiritual raja tersebut berangkat menuju istana raja, namun ditengah perjalanan dia dicegat oleh orang yang iri hati tersebut dan mengajaknya untuk makan dirumah orang yang iri hati tersebut, sesampainya di rumah orang yang iri hati tersebut penasehat spiritual tersebut disuguhi makanan yang mengandung banyak bawang sehingga membuat aroma mulutnya menjadi tidak sedap. Setelah disuguhi makanan penasehat spiritual raja itupun kembali berangkat ke istana raja, namun sesampainya di istana raja penasehat spiritual itu berpikir “tidak mungkin saya menghadap kepada raja dalm keadaan mulutku berorama bawang” maka iapun menghadap raja menutup mulut dan hidungnya dengan tangan. Ketika melihat itu sang rajapun berpikir “benar juga yang dikatakan orang itu kemarin” sang rajapun menulis sebuah surat kepada prajuritnya dan menyuruh penasehat spiritualnya itu untuk mengantarnya. Ketika dalam perjalanan kembali penasehat spiritual itu kembali dicegat oleh orang yang iri hati tersebut dan bertanya kepadanya “apa yang kamu bawa itu?”, penasehat itu berkata “saya diperintahkan oleh raja untuk mengantarkan surat ini kepada prajuritnya!”, orang iri hati itupun berpikir bahwa surat itu adalah surat penting yang jika diantarkan akan mendapatkan imbalan yang besar dan orang tersebutpun memaksa untuk menggantikan sang penasehat untuk mengantar surat tersebut dan sang penasehat itu terpaksa menyerahkan surat tersebut. Ketika surat itu diterima oleh prajurit raja ternyata isinya memerintahkan agar menyembelih orang yang mengantar surat tersebut, prajurit itupun langsung menyembelih orang yang iri hati tersebut. Keesokan harinya ketika  sang penasehat datang ke istana raja, sang rajapun bingung “kenapa dia masih hidup” lalu sang raja bertanya kepada sang penasehat “apakah surat yang kemarin sudah kamu sampaikan?”, sang penasehatpun menjawab “kemarin saya dipaksa oleh si-A agar supaya menyerahkan surat itu kepadanya untuk diantarkan ke tujuan”, sang rajapun berkata “gawat, orang itu pasti sudah tewas!”, sang penasehat bertanya “kenapa dia tewas raja?”, sang raja berkata “surat yang kemarin kamu antarkan berisi perintah agar menyembelih orang yang mengantar surat itu!”, kembali penasehat bertanya “ kenapa anda ingin menyembelih saya?”, sang raja menjawab “si-A mengatakan bahwa kamu mengatakan kepada masyarakat bahwa mulut saaya bau!”, sang penasehat berkata “saya tidak pernah mengatakan hal itu raja!”, rajapun kembali bertanya “kenapa kemarin kamu menutup mulut dan hidungmu dengan tangan?”, sang penasehat menjawab “kemariin saya disuguhi makanan yang mengandung banyak bawang dan saya malu menghadap raja dalam keadaan mulut saya beraroma bawang!”.
Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Sifat iri hati menjadi bumerang; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Sifat iri hati menjadi bumerang ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com