BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
masalah.
Indonesia adalah salah satu negara didunia ini yang sangat kaya,
baik dari sumber daya alamnya, budayanya, maupun adat istiadat serta
legendanya-
Selain itu Indonesia
juga merupakan negara dengan suku bangsa yang beragam ada Jawa, Bugis, Sunda,
dan lain-lain, dan setiap suku atau daerah memiliki cerita, sejarah, dan asal
usul masing-masing yang cukup menarik untuk dikaji dan dipelajari.
Misalnya saja asal usul penamaan kota Pinrang yang terdiri dari 2
versi, versi pertama mengatakan bahwa Pinrang berasal dari kata Benrang
(Rawa-rawa) alasannya karena dahulu daerah Pinrang dulunya adalah daerah berawa
yang sering tergenang air, versi kedua mengatakan bahwa Pinrang berasal dari
kata Pinra (Berubah) Alasannya karena ketika Raja Lapaleteang pulang dari
tawanan Raja Goa, Raja Lapaleteang singgah beristirahat di wilayah Pinrang dan
orang-orang berkata “Pinra tongammi tappana puwatta pole goa” sejak saat itulah
wilayah tersebut diberi nama Pinrang. Selain kota Pinrang tentunya daerah lain
di Indondesia ini juga memiliki asal usul, sejarah, dan cerita masing-masing
termasuk daerah asal penulis yaitu Desa Patobong.
B.
Rumusan
masalah.
Berdasarkan paparan singkat diatas, maka yang menjadi fokus utama
pembahasan makalah yang disusun oleh penulis adalah sebagai berikut :
Bagaimana asal usul Desa Patobong Kec. Mattiro Sompe Kab. Pinrang?
BAB
II
Asal usul Desa Patobong Kec. Mattiro Sompe
A.
Gambaran umum
Desa Patobong.
Desa Patobong adalah salah satu desa di Kecamatan Mattiro
Sompe yang kira-kira berjarak 4 km dari kelurahan Langnga sebagai pusat
kecamatan dan 12 km dari Pinrang sebagai ibu kota kabupaten serta kira-kira 180
km dari Makassar ibu kota propinsi Sulawesi-selatan.
[1] Luas wilayah Desa Patobong adalah 1.822 Ha/km terdiri dari 3 dusun
yaitu Dusun Tanete, Dusun Labulang, dan Dusun Patobong, dengan luas potensi
pertambakan 970 Ha dan persawahan 396 Ha. Batas wilayah desa ini adalah :
-
Sebelah utara
berbatasan dengan Desa Samaenre.
-
Sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Mattombong.
-
Sebelah timur
berbatasan dengan Desa Massulowalie.
-
Sebelah barat
berbatasan dengan Desa Mattiro Tasi yang merupakan wilayah pesisir pantai.
Berdasarkan hasil sensus pada tahun 2010 [2]jumlah
penduduk yang ada di Desa Patobong berjumlah 2392 orang dengan rincian 1187
orang laki-laki dan 1205 orang perempuan, 503 kepala keluarga serta 555 unit
rumah tinggal. Sebagian besar penduduk Desa Pattobong berprofesi sebagai petani
baik petani sawah maupun petani tambak, selain berprofesi sebagai petani
penduduk Desa Patobong ada juga yang berprofesi sebagai pedagang, guru, pegawai
baik pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta, pegawai syara, kontraktor, dan
lain-lain. Selain itu juga mayoritas penduduknya adalah orang muslim yaitu
sekitar 99,75 % dan 0,25 % adalah nonmuslim.
Fasilitas umum di desa ini pun cukup lengkap mulai dari Puskesmas,
PDAM, Pasar, masjid, serta kantor pemerintahan. Selain itu, di desa ini juga
tersedia jenjang pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah
atas, ada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar Negeri 164, Sekolah Dasar Negeri 56, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Mattiro Sompe,
dan ada Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah yang berada
di bawah naungan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariyah DDI Patobong.
B.
Asal usul Desa
Patobong Kec. Mattiro Sompe.
Desa Patobong merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Mattombong
yang terjadi pada tahun 1991. Pada awal pemekarannya desa ini tidak bernama
Patobong melainkan bernama Desa Sipatuo Yang pada waktu itu juga terdiri dari 3
dusun yaitu Tanete, Labulang, dan Patobong.
Pada tahun 1993 Desa Sipatuo atau yang kini berrnama Desa Patobong
melakukan pemilihan kepala desa untuk yang pertama kalinya yang memilih H. Mada
Pangngewa sebagai kepala desa yang menjabat mulai dari tahun 1993 sampai pada
tahun 2001.
Setelah masa jabatan H. Mada Pangngewa sebagai kepala desa berakhir
pada tahun 2001, maka masyarakat Patobong kembali melakukan pemilihan kepala
desa untuk periode jabatan tahun 2001 sampai 2006 yang hasilnya memilih Ir. H.
Gunawan sebagai kepala desa yang baru.
Pada tahun 2002 dibawah kepemimpinan Ir. H. Gunawan bersama dengan
Badan Perwakilan Desa (BPD), Segenap tokoh masyarakat Patobong, dan seluruh
komponen masyarakat terjadilah peristiwa yang sangat penting dan sangat berarti
bagi masyarakat Patobong yaitu perubahan nama desa dari Desa Sipatuo menjadi
Desa Patobong disetujui oleh bupati yang pada waktu itu dijabat oleh H. A.
Nawir yang dituangkan ke dalam Keputusan Bupati Pinrang No. 173 tanggal 20
April 2002.dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
-
Ditinjau dari
sisi historisnya masyarakat luas dan bahkan masyarakat Patobong baik yang
bermukim di Patobong maupun yang
merantau jauh lebih mengenal dan lebih familiar dengan nama Desa Patobong
daripada Desa Sipatuo sebab nama Patobong telah lama digunakan untuk menamai
desa ini bahkan sejak Desa Patobong masih bergabung dengan daerah Mattombong.
-
Ditinjau dari
sisi administrasi pemerintahan, di Kab. Pinrang ada 2 desa yang memiliki nama
Sipatuo, yang satu di Kec. Mattiro Sompe (yang kini bernama Desa Patobong) dan
satu lagi berada di Kec. Patampanua, adanya kesamaan nama ini kemungkinan besar
dapat mengakibatkan tertukarnya antar satu sama lain hal-hal yang berkatian
dengan administrasi pemerintahan seperti pengarsipan, surat menyurat, dan
administrasi-administrasi pemerintahan lainnya.
Kedua
hal inilah yang menjadi pertimbangan disetujuinya perubahhan nama desa dari
Desa Sipatuo menjadi Desa Patobong.
Sedangkan mengenai makna dari kata Patobong sendiri, menurut
analisa beberapa sumber kata Patobong berasal dari kata “Pattombong” yang
artinya “Penambah”, alasannya karena dulunya daerah Patobong merupakan salah
satu desa yang menjadi wilayah tambahan untuk Desa Mattombong.
Sejak ditetapkan sebagai desa defenitif, Desa Patobong telah
memiliki 3 orang kepala desa berikut nama-nama kepala desa yang telah
memerintah di Desa Patobong :
No.
|
Nama
kepala desa
|
Masa
jabatan
|
Keterangan
|
1.
|
A.
Bitara A. Selle Mattola
|
1991
– 1993
|
Desa
masih dalam persiapan
|
2.
|
H.
Mada Pangngewa
|
1993
– 2001
|
Hasil
pemilihan tahun 1993 dengan masa jabatan 8 tahun
|
3.
|
Ir.
H. Gunawan
|
2001
– 2006
|
Hasil
pemilihan tahun 2001 untuk masa jabatan 5 tahun
|
4.
|
Ir.
H. Gunawan
|
2007
– 2013
|
Terpilih
untuk kedua kalinya untuk masa jabatan 7 tahun
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Berdasarkan uraian singkat makalah yang telah disusun oleh penulis
ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Desa Patobong merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Mattombong
pada tahun 1991 yang kemudian menjadi desa defenitif yang pada awalnya bernama
Desa Sipatuo, pada tahun 2002 barulah desa tersebut berganti nama menjadi Desa
Patobong dengan keluarnya Keputusan Bupati Pinrang No. 173 Tanggal 20 April
2002, sedangkan mengenai makna dari kata Patobong berasal dari kata
“Pattombong” yang artinya “Penambah” karena dulunya Patobong merupakan salah
satu desa yang menjadi tambahan untuk wilayah Desa Mattombong.
B.
Saran/Harapan.
Mudah-mudahan makalah yang telah disusun oleh penulis ini
dapat diterima dan bermanfaat, serta jika didalam makalah penulis ini ditemukan
banyak kesalahan, kekurangan serta kekeliruan penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya karena penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan, kekhilafan, lupa, dan dosa.
Minallahi
Musta’an Wa Ilaihi Tiklan
DAFTAR
PUSTAKA
Ir. H. Gunawan, 2010, LKJP (Laporan Keterangan Pertanggung
Jawaban) Desa
Patobong, Patobong.
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah. Asal usul/sejarah Desa Patobong Kec. Mattiro Sompe Kab. Pinrang ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar