السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Rabu, 27 Juni 2012

Muhammad Ade Wonder Irawan sang pianis tunanetra kelas dunia


Lahir di Colchester Ingris 15 Januari 1994, pemuda berwajah tampan dan bertubuh atletis ini lahir dengan potensi yang sangat besar, Ia merupakan pianis kelas dunia yang kemampuannya telah teruji dan diakui oleh para master pianis baik dalam maupun luar negeri.
Terlahir sebagai tunanetra tidak menghalangi putra Irwan Subajio dan Endang Irawan ini untuk mengembangkan potensi yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Ade tergolong anak yang pendiam namun hal ini berbanding terbalik ketika ia berada di depan piano, ia berubah 180 derajat menjadi pemuda yang expresif dan energik memainkan jari jemarinya di atas deretan tuts piano yang ada dihadapannya sambil terkadang diiringi oleh suara melengking bak trompet yang keluar dari mulutnya. Selain bermain piano, ade juga biasa melakukan scatting yang banyak dipelajari dari penyanyi jazz kelas dunia yaitu George Benson. Ade mengembangkan bakat musik jazznya secara otodidak di Chicago Amerika Serikat dan diakui musikalitasnya oleh musikus jazz termuka di negara tersebut.
Pada usia 3 tahun ade mulai mengenal musik dan memainkan piano mainan miliknya, pada usia 5 tahun ade sering diajak untuk menonton pertunjukan jazz dan mendengar CD album jazz, setelah ia mendengarkannya sekitar 30 menit sanpai 1 hari ia telah mampu memainkan musik tersebut dengan sangat baik, dan baru pada usia 6 tahun ade mampu memainkan keyboard.
Pada usia 9 tahun tantenya Wiwik Mardiana Dewi sering membawakan Ade kecil kaset-kaset jazz khususnya kaset-kaset jazz Bobby Chen, hal tersebut membuat ade semakin jatuh hati kepada musik jazz dan sekaligus membuat bakat Ade kian terasah.
Pada tahun 2004 ketika ibunya bertugas di Chicago Amerika Serikat Ade secara reguler sering tampil di Jazz Links jam session di Chicago cultural center, tidak hanya itu pada tahun 2006-2007 ia juga tampil di panggung festifal Chicago seperti Chicago Winter Jazz festival, dan di Millennium park Chicago. Secara berturut-turut mulai tahun 2004 hingga 2007 Ade berhasil menjuarai lomba cipta lagu antar sekolah yang diadakan di negara bagian Illinois. Kemahirannya bermain musik jazz membuka jalan baginya untuk bertemu dengan master jazz dan blues di USA seperti Coco Elysses-hevia, Robert Irving III, Peter Saxe, Ramsey Lewis, John Faddis, Dick Hyman, Ernie Adams, dan Ryan Cohen. Ade juga menjadi pianis tetap di acara musik Farnsworth school Chicago serta Jazz links jam session (Jazz institute of Chicago) di Chicago cultural center.
Ketika Ade dan keluarganya kembali ke tanah air, Ade pun tetap aktif manggung diantaranya di jam session komunitas chic’s dan komunitas jazz kemayoran, sering pula Ade manggung bersama Beben dan Agam Hamzah.
Suatu malam Ade memperlihatkan kemampuannya melakukan jam session kepada pengunjung sebuah kafe, pengunjung kafe yang sebelumnya asik di meja masing-masing terkesima saat Ade memainkan lagu breez in, suasana pun kian hangat ketika Ade memainkan lagu Spain yang dipopulerkan oleh Chick Corean, berikutnya Ade kemudian memainkan lagu gubahannya sendiri Oleo dan Chicago’s Blues secara solo.
Selama Ade berada di tanah air, Jaya Suprana yang merupakan pianis musik klasik banyak membantu kiprah pemuda tunanetra ini, ketika pertama kali Jaya Suprana mendengarkan permainan piano Ade, jaya langsung terkejut dan tanpa pikir panjang langsung bersedia membimbing Ade serta menyelipkan kata wonder pada nama Ade dengan alasan Ade merupakan kejaiban dunia ke 8. Jaya tak dapat mengucapkan sepatah kata apapun untuk menggambarkan kehebatan permainan piano Ade. Ade pernah memainkan komposisi Prelude karya Chopin dalam gaya jazz, blues, swing, boogie, jazz samba/latin, fusion, smooth jazz. Jaya menilai permainan piano Ade irawan tersebut setingkat dengan permainan pianis kelas dunia, bahkan Jaya membandingkan permainan Ade dengan pianis kelas dunia asal korea He Ahh Lee, namun menurut Jaya Ade masih jauh lebih baik apalagi Ade adalah pianis muda yang telah membuat resital.
Ketika Ade melakukan resital di Bentara budaya Jakarta, Jaya Suprana school performing of arts menganugerahkan kepadanya sertificat of honor recital master class. Ade terus mengepakkan sayapnya dengan menybet prestasi sebagai pemain keyboard terbaik pada lomba anak berbakat se-Indonesia tahun 2009, dan tahun 2010 Ade berkesempatan tampil di java jazz festival.
Sumber :     Tempo interaktif, kompas, indonesiaproud

Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Muhammad Ade Wonder Irawan sang pianis tunanetra kelas dunia; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Muhammad Ade Wonder Irawan sang pianis tunanetra kelas dunia ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

1 komentar:

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com