السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Selasa, 19 Juni 2012

Pengenalan tanda-tanda i'rab

Pengenalan tanda-tanda I’rab
( مَعْرِفَةِ عَلَامَاتِ اَلْإِعْرَابِ )
Penjelasan umum.
Salah satu hal yang menjadi kunci utama untuk bisa lancar membaca kitab kuning/kitab gundul/kitab tanpa baris adalah bisa menguasai I’rab.
I’rab merupakan bidang keilmuan dalam bahasa arab yang mempelajari tentang perubahan baris akhir kata sesuai dengan kedudukannya pada suatu kalimat dalam Bahasa Arab dikarenakan masuknya amil-amil baik nyata maupun dikira-kirakan.
Tanda-tanda I’rab ada 4 yaitu :
-         Rafa’ ( رَفْع ).
-         Nasab ( نَصْب ).
-         Jar ( جَرّ ).
-         Jazm ( جَزْمِ ).
Keempat tanda-tanda I’rab diatas tersebut masing-masing memiliki alamat-alamat atau tanda-tanda yang akan penulis uraikan dan jelaskan satu per satu.



Tanda-tanda I’rab.
Rafa’ ( رَفْع )
Tanda-tanda i’rab rafa’ ada 4 yaitu sebagai berikut :
a.  Dommah (اَلضَّمَّةُ ).
Suatu kata di i’rab dengan tanda i’rab rafa’ dommah pada saat suatu kata dalam keadaan :
-         Isim Mufrad ( اَلِاسْمِ اَلْمُفْرَدِ ).
-         Jama’ Taksir (جَمْعِ اَلتَّكْسِيرِ ).
-         Jama’ muannas salim ( جَمْعِ اَلْمُؤَنَّثِ اَلسَّالِمِ ).
-         Fiil Mudhari yang tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu ( الْفِعْلِ اَلْمُضَارِعِ اَلَّذِي لَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْء ).
Contoh :
جَاءَ الطُّلاَّبُ
o   Siswa-siswa itu telah datang.
b.  Waw (اَلْوَاوُ ).
Tanda i”rab rafa’ waw digunakan apabila suatu kata dalam keadaan :
-         Jama’ Muzakkar salim ( جَمْعِ اَلْمُذَكَّرِ اَلسَّالِمِ ).
-         Isim-isim yang lima ( اَلْأَسْمَاءِ اَلْخَمْسَةِ ) yaitu :
أَبُوكَ, وَأَخُوكَ, وَحَمُوكَ, وَفُوكَ, وَذُو مَالٍ
Contoh :
جَاءَ الْمُسْلِمُوْنَ
o   Telah datang orang-orang muslim.
c.  Alif (اَلْأَلِفُ ).
Alif menjadi tanda rafa’ suatu kata dalam Bahasa Arab pada saat kata tersebut dalam posisi sebagai :
-         Isim-isim tatsniyyah yang tertentu (تَثْنِيَةِ اَلْأَسْمَاءِ خَاصَّةً ).
Contoh :
نِ جَاءَ رَجُلاَ
o   Telah datang 2 orang laki-laki
d.  Nun (اَلنُّونُ )
Nun sebagai salah satu tanda i’rab rafa’ digunakan ketika suatu kata dalam keadaan :
-         Fill Mudhari yang bersambung dengan dhomir tatsniyyah, dhomir jama’, dan dhomir muannast mukhatob
اَلْفِعْلِ اَلْمُضَارِعِ, إِذَا اِتَّصَلَ بِهِ ضَمِيرُ تَثْنِيَةٍ, أَوْ ضَمِيرُ جَمْعٍ, أَوْ ضَمِيرُ اَلْمُؤَنَّثَةِ اَلْمُخَاطَبَةِ

          Adapun isim-isim yang dii’rab dengan tanda i’rab rafa’ adalah isim yang berkedudukan sebagai Fail/Subjek/Pelaku.


Nasab (نَصْب )
Tanda-tanda nasab ada 5 yaitu sebagai berikut :
a.     Fathah (الْفَتْحَةُ ).
Tanda nasab fathah digunakan pada saat suatu kata berada dalam keadaan :
-         Isim Mufrad (اَلِاسْمِ اَلْمُفْرَدِ ).
-         Jama’ taksir (جَمْعِ اَلتَّكْسِيرِ ).
-         Fiil Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashabkan dan tidak bersambung diakhirnya sesuatu
(َالْفِعْلِ الْمُضَارِعِ إِذَا دَخَلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ وَلَمْ يَتَّصِلْ بِآَخِرِهِ شَيْءٌ )
Contoh :
رَأَيْتُ الطُّلاَّبَ
o   Saya melihat siswa-siswa itu datang.
b.    Alif  (اَلْأَلِفُ )
Alif menjadi tanda nashab pada :
-         Isim-isim yanng lima (اَلْأَسْمَاءِ اَلْخَمْسَةِ ).
Contoh :
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ
o   Saya melihat ayahmu dan saudaramu
Dan apa-apa yang menyerupai contoh diatas.
c.      Kasrah (الْكَسْرَةُ  )
Kasrah menjadi tanda nasab pada suatu kata ketika dalam keadaan :
-         Jama’ Muannas salim (جَمْعِ اَلْمُؤَنَّثِ اَلسَّالِمِ ).
d.    Ya’ (الْيَاءُ ).
Ya menjadi tanda nasab ketika suatu kata dalam keadaan :
-         Isim tatsniyyah (التَّثْنِيَةِ ).
-         Jama’ Muzakkar salim (جَمْعِ اَلْمُذَكَّرِ اَلسَّالِمِ ).
Contoh :
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ
o   Saya melihat 2 orang laki-laki
e.      Hadzfun Nun (حَذْفُ النُّونِ ).
Hadzfun Nun menjadi tanda nasab untuk kata yang berada dalam keadaan :
-         Fiil-fiil yang lima yang ketika dirafa’ tetap dengan nun
(  الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الْتِي رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّونِ)
Contoh :
هُمْ يَدْرُسُوْنَ حَتَّى يَفْهَمُوْا
o   Mereka belajar hingga mereka mengerti.
Adapun isim-isim yang dii’rab dengan tanda i’rab nasab adalah isim-isim yang dalam kedudukan sebagai Maf’ul / Objek / Penderita.


Jar ( جَر )
Tanda i’rab jar memiliki 3 tanda yaitu sebagai berikut :
a.     Kasrah (الْكَسْرَةُ )
Kasrah merupakan tanda jar untuk :
-         Isim Mufrad yang menerima tasrif (الْاِسْمِ الْمُفْرَدِ الْمُنْصَرِفِ )
-         Jama’ Taksir yang menerima tasrif
(َجَمْعِ التَّكْسِيرِ الْمُنْصَرِفِ،  )
-         Jama’ Muannast salim (جَمْعِ الْمُؤَنَّثِ السَّالِمِ )
Contoh :
سَلَّمْتُ عَلَى الطُّلاَّبِ
o   Saya memberi salam kepada siswa-siswa itu
b.     Ya’ (الْيَاءُ )
Ya’ menjadi tanda i’rab jar pada 3 tempat yaitu :
-         Isim yang lima (اَلْأَسْمَاءِ اَلْخَمْسَةِ )
-         Isim tatsniyyah (التَّثْنِيَةِ )
-         Jama’ Muzakkar salim (جَمْعِ اَلْمُذَكَّرِ اَلسَّالِمِ )
Contoh :
سَلَّمْتُ عَلَى رَجُلَيْنِ
o   Saya memberi salam kepada 2 orang laki-laki
سَلَّمْتُ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ
o   Saya memberi salam kepada orang-orang muslim
c.      Fathah (الْفَتْحَةُ )
Fathah menjadi tanda i’rab jar apabila dalam keadaan :
-         Isim-isim yang tidak menerima tasrif
(  الْاِسْمِ الَّذِي لَا يَنْصَرِفُ)
Adapun isim-isim yang dii’rab dengan tanda i’rab jar adalah isim yang berada dalam kedudukan sebagai Keterangan.


Jazm ( جَزْمِ )
Tanda i’rab jazm menjadi memiliki 2 tanda yaitu :
a.     Sukun (السُّكُونُ )
Sukun menjadi tanda jazm pada :
-         Fiil Mughari’ yang sahih akhirnya
(الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الصَّحِيحِ الْآَخِرِ )
Contoh :
يَفْهَمْ وَلَمْ يَدْرُسْ لَمْ
o   Dia belum belajar dan dia belum mengerti
b.     Hadzfun Nun (حَذْفُ النُّونِ )
Hadzfun Nun menjadi tanda jazm pada :
-         Fiil Mudhari’ yang mu’tal akhirnya
(الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الْمُعْتَلِّ الْآَخِرِ )
-         Fiil yang ketika dirafa’ tetap dengan nun
(الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الْتِي رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّونِ )
Contoh :
بَيْتِيْ تَدْخُلُوْا ل
o   Jangan masuk rumahku
Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Pengenalan tanda-tanda i'rab; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Pengenalan tanda-tanda i'rab ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

3 komentar:

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com