السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Selasa, 22 Januari 2013

Makalah - Konsep dan tujuan filsafat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah.
Filsafat merupakan salah satu disiplin ilmu yang sudah cukup lama muncul, disiplin ilmu ini diperkirakan muncul di Yunani akibbat dari rasa keingin tahuan orang-orang terhadap peristiwa-peristiwa alam disekitar mereka dan mulai meninggalkan ketergantungan mereka terhadap agama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tersebut.
Rasa keingin tahuan manusia tersebut muncul disebabkan karena manusia telah dianugerahi oleh Allah SWT dengan akal pikiran yang membuat manusia akan mencari jawaban atas pertanyaan/masalah yang ia temui.
Filsafat bukanlah sebuah ilmu yang didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, akan tetapi didalami dengan mengutarakan permasalahan secara persis yang kemudian mencari solusi dari masalah itu dengan memberikan argumen dan alasan terhadap solusi tersebut.
Sebagai disiplin ilmu pengetahuan, pada awal kemunculannya filsafat memiliki cakupan pembahasan yang cukup luas meliputi manusia, bidang sosial, gejala alam, , dan lain-lain bahkan beberapa orang mengelari filsafat sebagai induk dari ilmu pengetahuan, meskipun seiring perjalanan waktu filsafat terpecah ke dalam disiplin ilmu khusus yang lebih focus pada satu bidang seperti sosiologi, antropologi, biologi, dan lain-lain.
Salah satu bidang yang juga menjadi aspek kajian filsafat pada era modern saat ini adalah pendidikan, sebab pendidikan juga merupakan bidang yang memiliki segudang problematika yang perlu dicarikan solusi.
B.     Rumusan masalah.
Berdasarkan uraian singkat sebelumnya maka yang akan menjadi focus pembahasan makalah penulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana definisi filsafat pendidikan?
2.      Apa dasar filsafat pendidikan?
3.      Bagaimana ruang lingkup filsafat pendidikan?
4.      Bagaimana tujuan filsafat pendidikan?
C.    Tujuan penulisan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui definisi filsafat pendidikan!
2.      Untuk mengetahui dasar filsafat pendidikan!
3.      Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat pendidikan!
4.      Untuk mengetahui tujuan filsafat pendidikan!



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep filsafat pendidikan.
Dalam Bahasa Indonesia, kata filsafat berasal dari Bahasa Arab yakni falsafah yang juga berakar dari Bahasa Yunani yaitu philosophia yang merupakan gabungan dari 2 kata yakni philia yang berarti persahabatan, cinta dsb, dan sophia yang berarti kebijaksanaan, sehingga secara harfia filsafat dapat diartikan pencinta kebijaksanaan[1]”.
“Plato berpendapat bahwa filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada[2]”.
“Aristoteles mengemukakan bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu[3]”.
“Imanuel Kant berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan yaitu :
1.      Apakah yang dapat kita kerjakan? jawabannya metafisika.
2.      Apakah yang seharusnya kita kerjakan? jawabannya Etika.
3.      Sampai dimanakah harapan kita? jawabannya Agama.
4.      Apakah yang dinamakan manusia? jawabannya Antropologi[4]”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik sebuah benang merah bahwa filsafat adalah studi secara kritis mengenai masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan manusia dan merupakan alat dalam mencari jalan keluar yang terbaik agar dapat mengatasi semua permasalahan hidup dan kehidupan yang dihadapi.
Definisi pendidikan sendiri menurut Jhon Dewey adalah “sebuah proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya rasa (emosi)[5].
Sedangkan Al Syaibani menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan kehidupan alam sekitarnya[6]”.
Dengan demikian, dari uraian di atas dapat kita tarik suatu pengertian bahwa filsafat pendidikan merupakan ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
Terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan antara filsafat pendidikan dengan pendidikan. Filsafat pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam sistem pendidikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.
Secara makro, apa yang menjadi objek pemikiran filsafat, yaitu permasalahan kehidupan manusia, alam semesta, dan alam sekitarnya, juga merupakan objek pemikiran filsafat pendidikan. Namun secara mikro, ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi:
1.      Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (the nature of education)
2.      Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan (the nature of man).
3.      Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
4.      Merumuskan secara hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, teori dan pendidikan.
5.      Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan)
6.      Merumuskan sistem sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
Sama halnya dengan cabang filsafat lain, filsafat pendidikan juga memiliki dasar-dasar yang menjadi landasan kokohnya konstruksi filsafat pendidikan diantaranya sebagai berikut :
1.      Metafisika.
Metafisika merupakan bagian filsafat yang mempelajari masalah hakekat. Mulai dari hakekat dunia, hakekat manusia, hakekat tuhan, termasuk di dalamnya hakekat anak. Metafisika secara praktis akan menjadi persoalan utama dalam pendidikan. Karena anak bergaul dengan dunia sekitarnya. Maka ia akan memiliki dorongan yang kuat untuk memahami tentang segala sesuatu yang ada. Memahami filsafat ini diperlukan cara implisit untuk mengetahui ke arah tujuan pendidikan
2.      Epistimologi.
Epistemologi ini diperlukan dalam pendidikan antara lain dalam hubungannya dengan penyusunan dasar kurikulum. Pengetahuan apa yang harus diberikan pada anak didik, diajarkan di sekolah dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan cara menyampaikannya seperti apa.
3.      Aksiologi.
Aksiologi membahas nilai baik atau nilai buruk. Nilai indah atau tidak indah. Dan tidak mengakui nilai absolut tetapi menolak pula nilai yang bersifat subjektif seperti yang berlaku dalam nilai estetis. Nilai yang ada adalah nilai yang bersifat io-psikologis ekonomik historis. Dasar tingkah laku moral adalah pengetahuan ilmiah serta cinta dan simpati manusia. Pertimbangan-pertimbangan moral yang tertanam dalam diri pribadi melalui proses pendidikan dan sosialisasi menjadi dasar kemauan bebas dalam menentukan pilihan norma-norma yang tertanam dalam kebiasaan-kebiasaan berfungsi motivatif bersifat mewajibkan.
B.     Tujuan filsafat pendidikan.
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dari filsafat pendidikan diantaranya sebagai berikut :
1.      Dengan berfikir filsafat seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun diri sendiri
2.      Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir sendiri
3.      Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan
4.      Hidup seseorang tersebut dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sebab itu mengetahui pengetahuan-pengetahuan dasar berarti mengetahui dasar-dasar hidup diri sendiri
5.      Bagi seorang pendidik filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai manusia seperti misalnya ilmu mendidik
Selain itu , tujuan filsafat pendidikan juga dapat dilihat dari beberapa aliran filsafat pendidikan yang dapat mengembangkan pendidikan itu sendiri yaitu :
1.      Realisme.
Aliran realisme berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh, bersifat dualistis. Tujuan pendidikannya membentuk individu yang mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat.
2.      Pragmatisme.
Aliran pragmatisme merupakan kreasi filsafat dari Amerika, dipengaruhi oleh empirisme, utilitarianisme, dan positivisme. Esensi ajarannya, hidup bukan untuk mencari kebenaran melainkan untuk menemukan arti atau kegunaan. Tujuan pendidikannya menggunakan pengalaman sebagai alat untuk menyelesaikan hal-hal baru dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
3.      Humanisme.
Humanisme berpandangan bahwa pendidikan harus ditekankan pada kebutuhan anak (child centered). Tujuannya untuk aktualisasi diri, perkembangan efektif, dan pembentukan moral
4.      Behaviorisme.
Paham behaviorisme memandang perubahan perilaku setelah seseorang memperoleh stimulus dari luar merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, pendidikan behaviorisme menekankan pada proses mengubah atau memodifikasi perilaku. Tujuannya untuk menyiapkan pribadi-pribadi yang sesuai dengan kemampuannya, mempunyai rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
5.      konstruktivisme.
Menurut paham konstruktivisme, pengetahuan diperoleh melalui proses aktif individu mengkonstruksi arti dari suatu teks, pengalaman fisik, dialog, dan lain-lain melalui asimilasi pengalaman baru dengan pengertian yang telah dimiliki seseorang. Tujuan pendidikannya menghasilkan individu yang memiliki kemampuan berpikir untuk menyelesaikan persoalan hidupnya.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan.
Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.
Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogik atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.

BAB III
KESIMPULAN
Darri uraian singkat makalah penulis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Filsafat pendidikan merupakan ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
2.      Filsafat pendidikan berlandaskan pada 3 elemen utama yaitu metafisika, epistimologi, dan aksiologi.
3.      Ruang lingkup filsafat pendidikan adalah merumuskan sifat hakikat pendidikan, sifat hakikat manusia sebagai subjek dan objek pendidikan, hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama, kebudayaan, teori, pendidikan, idiologi dan politik pendidikan, serta sistem sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
4.      Filsafat pendidikan bertujuan untuk mencari dan memberi solusi terhadap masalah pada dunia pendidikan, menciptakan proses pembelajaran yang ideal demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah dicita-citakan.

DAFTAR PUSTAKA
Ali Imran. 2005. Pengembangan pendidikan nasional. Bandung: PT. Remaja
rosdakarya.
Jalaluddin, dkk. 1997. Filsafat pendidikan. Jakarta: Gaya media pratama.
Rapar Jan Hendrik. 2007. Pustaka filsafat pengantar filsafat. Yogyakarta:
Kanisius.
Saputra Hendra. 2008. Pengantar filsafat pendidikan. Jakarta: PSB FKIP
UHAMKA
Sumedi Pudjo, dkk. Pengertian filsafat. http://akhmadsudrajat.wordpress.
com/2008/02/08/pengertian-filsafat/.


[1] Jan Hendrik Rapar, Pustaka filsafat pengantar filsafat, (Yogyakarta: Kanisius,  2007), hal. 14.
[2] Pudjo Sumedi, dkk, Pengertian filsafat, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
[3] ibid.
[4] ibid.
[5] Imran Ali, Pengembangan pendidikan nasional, (Bandung: PT. Remaja rosdakarya, 2005), hal. 11.
[6] ibid, hal. 12.

Silahkan teman klik link di dibawah ini untuk mendownload makalah dalam format MS Word secara garatis.


Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Makalah - Konsep dan tujuan filsafat; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah - Konsep dan tujuan filsafat ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com