السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Kamis, 24 Januari 2013

Makalah - Islam dan filsafat


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah.
Islam merupakan agama samawi yang diturunkan Allah ke muka bumi ini melalui perantaraan Rasul-Nya Muhammad SAW dengan Al-Qur’an sebagai kitab sucinya yang diturunkan secara mutawatir melalui perantaraan malaikat jibril.
Sebagai sebuah agama, Islam menjadi salah satu agama dengan jumlah pemeluk yang cukup besar di dunia yang tersebar hampir di seluruh dunia. Mayoritas pemeluk Islam terdapat di Timur tengah, Afrika utara, Asia, Cina, Eropa timur, Rusia, Eropa barat, serta Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia.
Bagi tiap-tiap pemeluk agama termasuk Islam, tentunya percaya bahwa agama yang ia peluk adalah benar dan akan memberikan ketenangan bagi dirinya.
Salah satu hal yang melatar belakangi kemunculan filsafat di Yunani adalah keingin tahuan orang-orang terhadap peristiwa-peristiwa alam disekitar mereka dan mulai meninggalkan ketergantungan mereka terhadap agama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tersebut.
Hal tersebut membuat beberapa orang berpendapat bahwa agama dan filsafat tidak sejalan, meskipun pada akhirnya kini telah bermunculan cabang-cabang dari filsafat termasuk filsafat agama seperti filsafat kristen dan filsafat islam.
B.     Rumusan masalah.
Berdasarkan paparan singkat yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi garis besar pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa itu filsafat?
2.      Bagaimana pandangan islam terhadap filsafat?
3.      Apa itu filsafat islam?
C.    Tujuan penulisan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui tentang filsafat!
2.      Untuk mengetahui pandangan islam terhadap filsafat!
3.      Untuk mengetahui tentang filsafat islam!




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sekilas tentang filsafat.
“Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar[1]”.
Dalam Bahasa Indonesia, kata filsafat berasal dari Bahasa Arab yakni falsafah yang juga berakar dari Bahasa Yunani yaitu philosophia yang merupakan gabungan dari 2 kata yakni philia yang berarti persahabatan, cinta dsb, dan sophia yang berarti kebijaksanaan, sehingga secara harfia filsafat dapat diartikan pencinta kebijaksanaan[2].
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi filsafat diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Plato (428 – 348 SM) berpendapat bahwa “filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada[3]”.
2.      Aristoteles (384 - 322 SM) mengemukakan bahwa “kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu[4].
3.      Imanuel Kant (1724 – 1804 M) berpendapat bahwa “filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan yaitu :
a.       Apakah yang dapat kita kerjakan? jawabannya metafisika.
b.      Apakah yang seharusnya kita kerjakan? jawabannya Etika.
c.       Sampai dimanakah harapan kita? jawabannya Agama.
d.      Apakah yang dinamakan manusia? jawabannya Antropologi[5]”.
Filsafat bukanlah sebuah ilmu yang didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, akan tetapi didalami dengan mengutarakan permasalahan secara persis yang kemudian mencari solusi dari masalah itu dengan memberikan argumen dan alasan terhadap solusi tersebut.
Secara garis besar filsafat dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu filsafat menurut wilayah dan filsaffat menurut latar belakang agama. Filsafat menurut wilayah misalnya filsafat barat, filsafat timur, dan filsafat timur tengah. Sedangkan filsafat menurut latar belakang agama misalnya filsafat islam, filsafat kristen, filsafat hindu, dan filsafat budha.
Keberagaman latar belakang tersebut menghasilkan beberapa filsuf terkenal yang namanya masih dikenal sampai saat ini seperti Thales, Sokrates, Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, Jean-Paul Sartre, Sidharta Budha Gautama/Budha, Bodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi, Mao Zedong, Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran, dan Averroes.
Dalam perjalanannya , filsafat mulai terpecah ke dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan khusus seperti fisika, antropologi dan lain-lain, dan mulai memisahkan diri dari filsafat, akan tetapi sampai saat ini filsafat tetap dianggap sebagai induk dari ilmu pengetahuan.
B.     Pandangan islam terhadap filsafat.
Perkenalan dunia islam dengan filsafat terjadi sekitar abad ke-8 masehi, pada saat islam mulai mengembangkan sayapnya ke negeri-negeri baru diluar Jazirah Arab dan menemukan berbagai adat dan budaya asing, salah satu dari budaya asing yang mewarnai sejarah islam tersebut adalah filsafat.
Didalam islam sendiri, terjadi perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin mengenai filsafat, ada yang menolak dan ada pula yang menerima.
‘Menurut As-Zamahsyari mengungkapkan bahwa salah satu pokok terjadinya perbedaan pendapat mengenai filsafat adalah adanya perbedaan pandangan terhadap ayat mutassyabihat, ayat mutasyabihat adalah ayat yang tidak hanya memiliki satu penafsiran saja, akan tetapi memiliki lebih dari satu penafsiran sehingga memberi peluang terhadap akal manusia untuk menafsirkannya[6]’.
Kalangan yang menolak filsafat hanya memegang teguh ayat-ayat mukhamat yang hanya memiliki satu arti, dan tidak menganggap penting ayat-ayat mutasyabihat yang menurut mereka biarlah tetap menjadi rahasia Allah, sehingga mereka menolak adanya filsafat.
Sedangkan kalangan yang menerima filsafat tetap menganggap penting ayat-ayat mutasyabihat tersebut , dengan alasan manusia adalah mahkluk yang diciptakan Allah lengkap dengan akal untuk memikirkan berbagai hikmah dibalik segala ayat-ayat yang ditunjukkan oleh Allah SWT, selain itu filsafat juga dapat membantu menjelaskan isi kanndungan dalam Al Qur’an dengan keterangan-keterangan yang dapat diterima akal terutama bagi mereka yang baru mengenal islam dan belum kuat imannya.
Imam Al Ghazali adalah salah satu ulama besar islam yang pada awalnya menentang filsafat, akan tetapi pada akhirnya beliau mau menerima filsafat bahkan mau mempelajari filsafat dan menggunakannya untuk menguraikan tentang ilmu tasawwuf.
Meskipun terjadi perbedaan pandangan di kalangan kaum muslimin, akan tetapi pada dasarnya Islam tidak melarang pemeluknya untuk berfilsafat selama tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits, bahkan di dalam Al Qur’an dan Hadits banyak ditemukan ayat-ayat dan hadits yang memotifasi kita untuk berpikir, dan tidak sedikit pula ayat-ayat dan sabda Rasulullah yang menjelaskan betapa mulianya orang yang beriman dan berilmu pengetahuan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan[7]”.(QS. Al Mujadilah : 11)
šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $ygç/ÎŽôØnS Ĩ$¨Z=Ï9 ( $tBur !$ygè=É)÷ètƒ žwÎ) tbqßJÎ=»yèø9$# ÇÍÌÈ
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu[8]”.(QS. Al Ankabut : 43)
C.    Filsafat islam.
Pada dasarnya filsafat islam adalah pengembangan dari filsafat Yunani yang disesuaikan dengan ajaran islam.
“Menurut Ibrahim Madkur, filsafat islam adalah pemikiran yang lahir dalam dunia Islam untuk menjawab tantangan zaman, yang meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dan akal, agama dan filsafat[9]”.
“Ahmad Fuad Al-Ahwany berpendapat bahwa filsafat Islam adalah pembahasan tentang alam dan manusia yang disinari ajaran Islam[10]”.
“Sedangkan menurut Muhammad Atif Al-Iraqy, filsafat Islam secara umum di dalamnya tercakup ilmu kalam, ilmu ushul fiqh, ilmu tasawuf, dan ilmu pengetahuan lainnya yang diciptakan oleh intelektual Islam. Pengertiannya secara khusus adalah pokok-pokok atau dasar-dasar pemikiran filosofis yang dikemukakan para filosof muslim[11]”.
Berbeda dengan filsafat modern yang kini telah terpecah ke dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, cakupan ruang lingkup filsafat islam meliputi bidang-bidang yang sangat luas misalnya logika, fisika, matematika, dan metafisika, dan seorang filosof tidak akan disebut filosof sebelum ia menguasai beberapa bidang-bidang tersebut.
Selain itu filsafat islam juga berfokus kepada manusia dan alam, hal tersebut tentunya berbeda dengan filsafat-filsafat lain yang tidak hanya berfokus kepada manusia dan alam, akan tetapi juga berfokus kepada tuhan. Didalam filsafat islam konsep ketuhanan telah jelas, itulah mengapa didalam filsafat islam tidak lagi mempertanyakan konsep ketuhanan.
Di era perkembangan zaman modern yang semakin hari semakin pesat, filsafat islam juga ikut berperan penting dalam menjaga eksistensi islam , diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Menjawab tantangan kontemporer.
Pada saat ini ummat islam telah menghadapi persoalan-persoalan ilmiah filosofis yang berasal dari pandangan ilmiah filosofis barat yang bersifat sekuler, yang seolah-olah ingin menghapuskan tuhan dari muka bumi ini, misalnya saja teori Darwin yang mengemukakan bahwa penciptaan hewan-hewan bukanlah atas kuasa tuhan, akan tetapi karena hasil dari mekanisme alam sendiri yang ia sebut sebagai seleksi alamiah (natural selection) yang juga terkenal dengan istilah teori evolusi.
Hal ini tentunya tidak sejalann dengan ajaran islam, sebab menurut islam makhluk hidup itu diciptakan bukan ada karena hasil seleksi alam, hal ini pun telah dibuktikan oleh studi ilmiah yang sekaligus mematahkan teori Darwin tersebut, misalnya saja ditemukannya fosil jejak kaki manusia yang telah berusia 3,6 juta tahun di daerah Laetoli Tanzania yang tidak berbeda dengan jejak kaki manusia di era modern saat ini, hal ini tentunya membuktikan bahwa manusia itu diciptakan dan bukan dari hasil evolusi, sebab manusia yang hidup 3,6 juta tahun yang lalu tetap sama dengan manusia yang hidup di abad ke-21 saat ini.
Selain contoh yang telah dipaparkan sebelumnya, tentunya masih banyak lagi tantangan-tantangan lain yang harus dihadapi kaum muslimin, yang tentunya filsafat islam memiliki peran yang cukup signifikan dalam menjawab dan menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut.
2.      Filsafat sebagai pendukung agama.
Menurut Mulyadhi Kartanegara ‘jika filsafat islam dipelajari dengan baik dan diarahkan dengan benar, maka filsafat dapat menjadi mitra agama bahkan dapat menjadi tameng dalam menghadapi serangan dari sains dan filsafat modern dengan cara filosofis dan dapat diterima akal[12]’.
D.    Tokoh-tokoh filsafat islam.
Sama halnya dengan filsafat-filsafat lain, filsafat islam juga memiliki tokoh-tokoh filsuf yang nama dan karyanya masih dikenal sampai saat ini, berikut ini beberapa diantara tokoh-tokoh filsuf islam tersebut :
1.      Al Kindi.
Nama lengkapnya adalah Ya’kub bin Ishak Al Sabbah bin Imran bin Al Asha’ath bin Kays Al Kindi. Nama Al Kindi berasal dari nama suku Bani Kindah yang tinggal di selatan Jazirah Arab, Bani Kindah merupakan salah satu suku yang memiliki kebudayaan yang tinggi pada waktu itu.
Hidup di tengah para kalangan intelektual, membuat Al Kindi mendapatkan pendidikan yang cukup baik, mulai dari membaca Al Qur’an, menulis, dan berhitung.
Al Kindi telah mengarang sekitar 241 buku dalam bidang filsafat, logika, aritmatika, kedokteran, ilmu jiwa, politik, optika, musik, matematika dan sebagainya. Disamping itu, Al Kindi juga menerjemahkan beberapa buku Yunani ke dalam bahasa Syiria kuno dan bahasa Arab.
Dalam pemikirannya Al Kindi banyak mengambil pemikiran Aristoteles, Plato, dan Socrates, misalnya dalam hal metafisika dan kosmologi mengambil pemikiran Aristoteles,, dalam hal psikologi merujuk pemikiran Plato, dan dalam hal etika Al Kindi menggabungkan pemikiran Socrates dan Plato.
2.      Al Farabi.
Ia adalah Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan, gelar Al Farabi diambil dari nama kota kelahirannya yaitu Farab.
Al Farabi merupakan filsuf muslim yang mendalami berbagai bidang ilmu pengetahuan diantaranya bahasa, matematika, kimia, astronomi, kemiliteran, musik, ilmu alam, ketuhanan, fiqih, dan mantik. Beberapa diantara karangan-karangan Al Farabi adalah :
a.       Aghradlu ma Ba’da at-Thabi’ah.
b.      Al-Jam’u baina Ra’yai al-Hakimain (Mempertemukan Pendapat Kedua Filosof; maksudnya Plato dan Aristoteles).
c.       Tahsil as-Sa’adah (Mencari Kebahagiaan).
d.      ‘Uyun al-Masail (Pokok-Pokok persoalan).
e.       Ara-u Ahl-il Madinah al-Fadhilah (Pikiran-Pikiran Penduduk Kota Utama Negeri Utama).
f.       Ih-sha’u al-Ulum (Statistik Ilmu).
Meskipun Al-Farabi telah banyak mengambil dari Plato, Aristoteles dan Plotinus, namun ia tetap memiliki pemikiran tersendiri, sehingga pikiran-pikiranya tersebut merupakan filsafat Islam yang berdiri sendiri, yang bukan filsafat stoa, atau Peripatetik atau Neo Platonisme. Memang bisa dikatakan bahwa ada pengaruh dari aliran-aliran tersebut, namun bahannya yang pokok adalah tetap dari Islam sendiri.
3.      Ibnu Sina.
Ibnu Sina lahir pada masa kemunduran Daulah Bani Abbasiyah, beliau lahir dan besar di suatu tempat yang bernama Afsyana di daerah Bukhara.
Sejak kecil Ibnu Sina telah mulai menghafal Al Qur’an, belajar ilmu-ilmu agama, ilmu astronomi, matematika, fisika, logika, ilmu metafisika, dan ilmu kedokteran.
Banyak karya karangan Ibnu Sina yang cukup terkenal diantaranya :
a.       Asy Syifa, buku ini merupakan buku filsafat terpenting karya Ibnu Sina, buku ini terdiri dari 4 bagian yaitu logika, fisika, matematika, dan metafisika (ketuhanan).
b.      An Najat, buku ini merupakan rangkuman dari buku Asy Syifa.
c.       Al Qanun, buku ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan pernah menjadi buku standar bagi universitas-universitas di Eropa sampai akhir abad ke-17.
d.      Al Isyarat Wat Tanbihat, buku ini merupakan karya terakhir beliau dan pernah diterjemahkan ke dalamm bahasa Francis.
Selain ketiga tokoh tersebut masih banyak tokoh filsuf islam lain yang karya dan kemasyhurannya tidak hanya diakui oleh kaum muslimin saja, tapi juga diakui oleh kaum non muslimm seperti Al Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Thufail, Ibnu Rusyd dan lain-lain yang penulis tidak dapat menguraikan secara detail satu per satu.


BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan paparan singkat makalah ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Filsafat merupakan hasil dari buah pikiran manusia dalam menjawab permasalahan yang ia dapati dengan tetap mengedepankan aspek rasionalitas.
2.      Islam tidak melarang pemeluknya untuk berfilsafat, selama tidak bertentangan dengan ajaran islam khususnya Al Qur’an dan Hadits.
3.      Filsafat islam merupakan pengembangan dari filsafat Yunani yang disesuaikan dengan ajaran islam yang berlandaskan asas ketauhidan.


DAFTAR PUSTAKA
Ashshiddiqi Hasbi, Dkk. 1994. Al Qur’an dan terjemahnya. Madinah: Mujammah
Al Malik fahd li thiba’ at al mush-haf asy-syarif.
Kartanegara Mulyadhi, dkk. 2006. Gerbang kearifan: Sebuah pengantar filsafat
islam. Tanggerang: Lentera hati.
Meliono Irmayanti, dkk. 2007. MPKT modul 1. Jakarta: Lembaga penerbitan FE
UI.
Ni’am Moh. Khoirun. Pandangan islam tentang filsafat. http://niamspot.blogspot
.com/2012/05/pandangan-islam-tentang-filsafat.html.
Rapar Jan Hendrik. 2007. Pustaka filsafat pengantar filsafat. Yogyakarta:
Kanisius.
Sumedi Pudjo, dkk. Pengertian filsafat. http://akhmadsudrajat.wordpress.
com/2008/02/08/pengertian-filsafat/.


[1] Irmayanti Meliono, dkk, MPKT modul 1, (Jakarta: Lembaga penerbitan FE UI, 2007), hal. 1.
[2] Jan Hendrik Rapar, Pustaka filsafat pengantar filsafat, (Yogyakarta: Kanisius,  2007), hal. 14.
[3] Pudjo Sumedi, dkk, Pengertian filsafat, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
[4] ibid.
[5] ibid.
[6] Moh. Khoirun Ni’am, Pandangan islam tentang filsafat, http://niamspot.blogspot.com/2012/05/pandangan-islam-tentang-filsafat.html
[7] Hasbi Ashshiddiqi. Dkk, Al Qur’an dan terjemahnya, (Madinah: Mujammah Al Malik fahd li thiba’ at al mush-haf asy-syarif, 1994), hal. 910.
[8] ibid, hal. 634.
[9] Moh. Khoirun  Ni’am, loc. cit.
[10] ibid.
[11] ibid.
Mulyadhi Kartanegara, dkk, Gerbang  kearifan: Sebuah pengantar filsafat islam, (Tanggerang: Lentera hati, 2006), hal. 23.

Kalau sobat sekalian berminat mendownload makalah ini, silahkan klik link di bawah ini......!!!!


Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Makalah - Islam dan filsafat; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah - Islam dan filsafat ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

1 komentar:

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com