السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Senin, 15 Oktober 2012

Makalah. Manajemen peserta didik/kesiswaan


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang masalah.
Kata manajemen mungkin bukan lagi kata yang asing bagi kita, sebab hampir di setiap kegiatan keseharian kita perlu yang namanya manajemen baik itu disadari atau tidak disadari.
Secara bahasa kata manajemen berasal dari bahasa Ingris yaitukata kerja to manage berarti control yang dalam bahasa Indonesia diartikan mengendalikan, menangani, atau mengelola[1]”.
Hampir semua kegiatan sehari-hari kita perlu yang namanya manajemen karena tanpa manajemen yang baik maka bisa dipastikan kegiatan yang kita lakukan tersebut akan berantakan, hal tersebut terlihat dari luasnya cakupan disiplin ilmu manajemen misalnya saja manajemen bisnis, manajemen keuangan, manajemen rumah tangga dan lain-lain.
Salah satu hal yang membutuhkan sentuhan manajemen agar bisa berjalan dengan baik dan tujuannya dapat tercapai adalah sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu lembaga yang mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus bangsa yang berkualitas, cerdas, beriman dan bertanggung jawab.
Banyak hal yang perlu dimanage dalam lingkungan sekolah, diantaranya tenaga pengajar, administrasi keuangan, ketata usahaan, gedung, alat perlengkapan sekolah, pegawai sekolah, kurikulum dan lain-lain.
Yang tidak kalah pentingnya untuk di manage dengan baik dalam lingkungan sekolah adalah siswa/peserta didik, yang merupakan salah satu komponen utama kegiatan pendidikan di sekolah. Apalagi di era persaingan antara lembaga pendidikan yang semakin ketat saat ini, sekolah harus berjuang bersungguh-sungguh untuk memanage siswa/peserta didiknya  agar tidak mati karena tidak memiliki siswa/peserta didik.
Oleh karena itulah sudah selayaknya peserta didik di manage dan dihargai martabatnya tidak jauh berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.
B.     Rumusan masalah.
Berdasarkan uraian singkat diatas, maka yang menjadi fokus utama pembahasan makalah kami ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa definisi manajemen peserta didik?
2.      Bagaimana ruang lingkup manajemen peserta didik?
3.      Bagaimana tujuan manajemen peserta didik?
4.      Bagaimana fungsi manajemen peserta didik?
C.     Tujuan penulisan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui definisi manajemen peserta didik!
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen peserta didik!
3.      Untuk mengetahui tujuan manajemen peserta didik!
4.      Untuk mengetahui fungsi manajemen peserta didik!


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Gambaran umum manajemen peserta didik/kesiswaan.
Peserta didik adalah “anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu[2]”.
Di Indonesia sebutan bagi peserta didik berbeda antara tiap jenjang pendidikan dan jenis pendidikan, misalnya sebutan siswa/siswi untuk peserta didik di jenjang pendidikan dasar dan menengah, mahasiswa/mahasiswi untuk peserta didik di jenjang pendidikan tinggi, warga belajar untuk peserta didik  pada pendidikan nonformal seperti pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) baik paket A, paket B, atau paket C, ada pula sebutan santri bagi peserta didik yang mengikuti proses pendidikan di pondok pesantren.
Manajemen peserta didik merupakan salah satu bagian dari manajemen sekolah yang memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan manajemen sekolah.
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai suatu usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah[3]”.
Knezivich mendifinisikan manajemen peserta didik sebagai “suatu layanan yang memusatkan perhatian kepada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah[4]”.
Jadi secara simpel manajemen peserta didik dapat dipahami sebagai suatu usaha untuk mengatur, mengawasi, dan melayani berbagai hal yang memiliki kaitan dengan peserta didik agar peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran di sekolah, mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai peserta didik tersebut lulus dari sekolah.
Ada beberapa prinsip-prinsip manajemen peserta didik yang perlu dipedomani dalam memanage peserta didik diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah.
Hal ini penting dilakukan sebab sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa peserta didik adalah elemen penting pada lembaga pendidikan khususnya sekolah untuk menjaga keberlangsungan kegiatan pendidikan di sekolah. Olehnya itu, tujuan manajemen peserta didik harus sejalan dengan tujuan manajemen sekolah atau paling tidak harus mendukung tujuan manajemen sekolah.
2.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
3.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan.
Adanya keragaman latar belakang atau perbedaan diantara para peserta didik diharapkan mampu membuat para peserta didik bisa saling menghargai, memahami, dan memiliki persatuan, dan perbedaan serta keragamaan tersebut tidak diharapkan memicu konflik antar sesama peserta didik.
4.      Kegiatan manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
5.      Kegiatan peserta didik harus mendorong dan memacu kemandirian peserta didik.
6.      Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
Sebagai salah satu unsur dari manajemen sekolah, seluruh kegiatan manajemen peserta didik harus mengaksentuasikan pada penonjolan 4 pilar manajemen sekolah yaitu mutu, kemandirian, partisipasi masyarakat, dan transparansi.
B.     Ruang lingkup manajemen peserta didik.
Ada beberapa kegiatan yang menjadi ruang lingkup manajemen peserta didik yaitu sebagai berikut :
1.      Perencanaan peserta didik.
Kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.       Analisis kebutuhan peserta didik.
Tahap ini merupakan tahap penentuan siswa yang dibutuhkan oleh sekolah/lembaga pendidikan yang meliputi :
1)      Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan pertimbangan daya tampung kelas yang tersedia, dan rasio antara murid dan guru.
2)      Menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi sekolah, minat dan bakat siswa, sarana dan prasarana yang tersedia, anggaran yang ada, serta tenaga kependidikan yang tersedia.
b.      Rekrutmen peserta didik.
Langkah-langkah yang dilakukan  pada kegiatan pencarian calon peserta didik adalah sebagai berikut :
1)      Membentuk panitia penerimaan peserta didik baru.
2)      Pembuattan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik secara terbuka.
c.       Seleksi peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan seleksi terhadap calon peserta didik, apakah calon peserta didik akan  diterima atau ditolak menjadi peserta didik berdasarkan ketentuan yang berlaku.
d.      Orientasi peserta didik baru.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru, baik lingkungan fisik sekolah maupun lingkungan sosial sekolah.
e.       Penempatan peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan dengan sistem kelas, peserta didik dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan jenis kelamin, atau umur peserta didik. Selain itu  pengelompokkan juga dapat dilakukan berdasarkan perbedaan yang ada pada individu setiap peserta didik seperti minat, bakat, kemampuan dan lain-lain.
f.        Pencatatan dan pelaporan peserta didik.
Kegiatan pencatatan terhadap kondisi peserta didik dilakukan sejak peserta didik diterima sampai ia lulus dari sekolah/lembaga pendidikan, kegiatan ini bertujuan agar lembaga pendidikan mampu melakukan bimbingan seoptimal mungkin terhadap peserta didik. Sedangkan pelaporan merupakan bentuk tanggung jawab lembaga pendidikan atas perkembangan peserta didiknya.
2.      Pembinaan peserta didik.
Langkah kedua pada kegiatan manajemen peserta didik adalah pembinaan terhadap peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik itu sendiri, layanan-layanan khusus tersebut antara lain :
a.       Layanan bimbingan dan konseling.
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar perkembangannya optimal, sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
b.      Layanan perpustakaan.
Keberadaan perpustakaan pada lembaga pendidikan sangat penting, sebab perpustakaan merupakan penunjang proses pembelajaran di sekolah dengan memberi layanan informasi yang dibutuhkan melalui  koleksi bahan pustaka yang dimiliki.
c.       Layanan kantin.
Salah satu kebutuhan peserta didik adalah makanan yang bergizi, bersih, dan higienis, olehnya itu keberadaan kantin di setiap sekolah sangat dibutuhkan untuk menjamin peserta didik mendapatkan asupan makanan yang tidak berbahaya bagi kesehatan selama berada di lingkungan sekolah.
d.      Layanan kesehatan.
Layanan kesehatan di sekolah biasanya di bentuk dalam wadah yang diberi nama usaha kesehatan sekolah (UKS), sasaran utama UKS adalah untuk meningkatkan dan membina kesehatan siswa dan lingkungan sekitarnya.
e.       Layanan transportasi.
Layanan ini biasanya hanya diperlukan pada jenjang pendidikan prasekolah seperti PAUD atau TK, dan jenjang pendidikan dasar seperti SD untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran.
f.        Layanan asrama.
Bagi beberapa peserta didik, layanan asrama sangat berguna khususnya peserta didik yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari lembaga pendidikan, biasanya lembaga pendidikan yang menyediakan layanan asrama adalah tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi.
3.      Evaluasi kegiatan peserta didik.
Menurut Wand dan Brown evaluasi adalah “suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu[5]”.
tujuan evaluasi peserta didik dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, adapun tujuan umum evaluasi peserta didik adalah sebagai berikut :
a.       Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
b.      Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
c.       Menilai metode mengajar yang digunakan.
Sedangkan tujuan khusus evaluasi peserta didik adalah :
a.       Merangsang kegiatan peserta didik.
b.      Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik.
c.       Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, dan bakat peserta didik yang bersangkutan.
d.      Untuk memperbaiki mutu pembelajaran atau cara belajar dan metode mengajar.
Berdasarkan tujuan evaluasi yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dipaparkan beberapa fungsi evaluasi peserta didik diantaranya sebagai berikut :
a.       Fungsi selektif.
Dengan melakukan evaluasi, guru dapat melakukan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya misalnya memilih peserta didik yang dapat naik kelas, memilih peserta didik yang berhak mendapat beasiswa dan sebagainya.
b.      Fungsi diagnostic.
Dengan evaluasi guru mampu mengetahui kelemahan tiap-tiap peserta didik, sehingga mampu mencari cara untuk mengatasinya.
c.       Fungsi penempatan.
Salah satu cara untuk mengatasi perbedaan kemampuan peserta didik adalah dengan pembelajaran secara kelompok, dan evaluasi dapat membantu menentukan di kelompok mana seorang peserta didik akan ditempatkan.
d.      Fungsi pengukur keberhasilan.
Tentunya sudah jelas bahwa program evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh apa keberhasilan suatu kegiatan.
Secara garis besar ada 2 alat evaluasi yang dapat digunakan yaitu tes dan nontes.
Menurut Bimo Walgito tes adalah “suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas dimana persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan itu telah dipilih dengan seksama dan telah distandarnisasikan[6]”.
Ada 3 macam tes yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik yaitu :
a.       Tes diagnostik.
Tes diagnostik adalah “tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian pelakuan yang tepat[7]”.
b.      Tes formatif.
Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu, jenis penilaian ini juga berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
c.       Tes sumatif.
Tes ini dilakukan setelah pemberian sekelompok program atau pokok bahasan berakhir. Jenis penilaian ini berfungsi untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik.
Sedangkan evaluasi dengan cara nontes hanya dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap tingkah laku peserta didik tanpa memberikan pertanyaan secara langsung kepada peserta didik.
Setelah hasil dari evaluasi didapatkan, ada 2 hal yang dapat dilakukan untuk menindak lanjuti hasil evaluasi tersebut yaitu sebagai berikut :
a.       Program remedial.
Ada beberapa alasan yang menjadi alasan perlunya dilakukan remedial terhadap peserta didik yaitu sebagai berikut :
1)      Masih banyak peserta didik yang menunjukkan belum dapat mencapai prestasi yang diharapkan.
2)      Guru bertanggung jawab atas keseluruhan prises pendidikan, yang berarti bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui pencapaian standar kompetensi yang diharapkan.
3)      Pengajaran remedial diperlukan dalam rangka melaksanakan proses belajar yang sebenarnya, yaitu sebagai proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan.
4)      Pengajaran remedial merupakan salah satu bentuk pelayanan bimbingan dan penyuluhan melalui interaksi belajar mengajar.
Secara umum tujuan pelaksanaan remedial adalah untuk menyembuhkan atau membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar agar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan, baik dalam segi kepribadian peserta didik maupun dalam segi proses belajar mengajar.
Sedangkan secara khusus, tujuan remedial adalah untuk :
1)      Peserta didik memahami dirinya  sendiri.
2)      Peserta didik dapat mengubah/memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih sesuai dengan kesulitan yang dialaminya.
3)      Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
4)      Dapat mengatasi hambatan belajar yang menjadi latar belakang kesulitannya.
5)      Dapat mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan yang baru yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
6)      Peserta didik dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan.
Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan remedial adalah sebagai berikut :
1)      Dengan memberikan tugas/soal pekerjaan rumah bagi peserta didik yang lambat menerima pelajaran.
2)      Dengan memberikan tugas/soal yang dikerjakan di kelas pada jam pelajaran tersebut berlangsung, sedangkan peserta didik lain melanjutkan proses pembelajaran.
b.      Program pengayaan.
Jika pada program remedial yang menjadi sasaran adalah peserta didik yang memiliki kesulitan belajar, justru pada program pengayaan yang menjadi sasaran adalah peserta didik yang tidak mengalami kesulitan belajar dan bahkan cepat menerima pelajaran.
Ada 2 strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan program pengayaan yaitu :
1)      Pengayaan yang memiliki hubungan dengan topik modul pokok misalnya peserta didik yang telah menguasai cara berwudhu dapat diberi pengayaan mengenai manfaat wudhu dari segi kesehatan.
2)      Pengayaan yang tidak memiliki hubungan dengan topik modul pokok misalnya peserta didik yang telah menguasai cara berwudhu maka dapat diberi pengayaan mengenai praktek pelaksanaan shalat.
4.      Mutasi peserta didik.
Secara garis besar mutasi peserta didik diartikan sebagai “proses perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain atau perpindahan peserta didik yang berada didalam sekolah[8]”.
Dari definisi diatas, maka mutasi peserta didik dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
a.       Mutasi ekstern.
Mutasi ini adalah perpindahan peserta didik dari sekolah yang satu ke sekolah yang lain, tujuan dilakukannya mutasi  ekstern adalah :
1)      Mutasi dilakukan agar peserta didik dapat mengikuti pendidikan di sekolah sesuai dengan keadaan dan kemampuan peserta didik serta keadaan lingkungan yang mempengaruhinya.
2)      Memberikan perlindungan kepada sekolah tertentu untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan keadaan, kemampuan sekolah serta lingkungan yang mempengaruhinya.
b.      Mutasi intern.
Mutasi ini merupakan perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah misalnya kenaikan kelas bagi peserta didik yang telah memenuhi persyaratan untuk naik kelas.
C.     Tujuan dan fungsi manajemen peserta didik.
Tujuan manajemen peserta didik secara umum adalah “mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan[9]”.
Sedangkan tujuan manajemen peserta didik secara khusus dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2.      Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan) bakat dan minat peserta didik.
3.      Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4.      Dengan terpenuhinya poin 1, 2, dan 3 diatas diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan cita-citanya dapat tercapai.
Secara umum fungsi manajemen peserta didik adalah “sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya, dan segi-segi potensi peserta didik lainnya[10]”.
Dari penjelasan diatas dapat dirumuskan fungsi manajemen peserta didik dalam lingkup yang lebih terperinci yaitu sebagai berikut :
1.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik.
Ini membuat peserta didik mampu mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak hambatan, potensi-potensi tersebut meliputi kemampuan umum yaitu kecerdasaan, kemampuan khusus yaitu bakat, dan kemampuan-kemampuan lainnya.
2.      Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan segi sosial peserta didik.
Fungsi ini berkaitan erat dengan hakikat peserta didik sebagai mahluk sosial, fungsi ini membuat peserta didik mampu bersosialisasi dengan  teman sebayanya, dengan orang tuanya, dengan keluarganya, dengan lingkungan sekolahnya, dan lingkungan masyarakat disekitarnya.
3.      Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik.
Fungsi ini diharapkan mampu membuat peserta didik bisa menyalurkan hobi, kesenangan, dan minatnya, sebab hal tersebut dapat menunjang perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4.      Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
Fungsi ini membuat peserta didik sejahtera dalam menjalani hidupnya, sebab jika hidup seorang peserta didik sejahtera maka ia akan memikirkan kesejahteraan sesamanya.
Ada 3 macam pendekatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dan fungsi manajemen peserta didik diatas yaitu :
1.      Pendekatan kuantitatif (The kuantitative approach).
Pendekatan ini lebih menitik beratkan pada segi-segi administrasi dan birokratif lembaga pendidikan. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan dapat memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan lembaga pendidikan tempat peserta didik itu berada.
Wujud pendekatan ini pada manajemen peserta didik secara operasional adalah dengan mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah, memperketat presensi, penuntutan disiplin yang tinggi, dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, dengan demikian diharapkan peserta didik menjadi mampu.
2.      Pendekatan kualitatif (The kualitative approach).
Dibandingkan dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan membuat peserta didik menjadi mampu, pendekatan ini bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi senang dan sejahtera. Asumsi pendekatan ini adalah jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik, selain itu mereka juga akan senang mengembangkan dirinya sendiri di lembaga pendidikan yang mereka tempati. Pendekatan ini juga menekankan perlunya penyediaan iklim yang kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.
3.      Pendekatan padu.
Pendekatan ini merupakan perpaduan antara kedua pendekatan diatas, didalam pendekatan ini peserta didik diminta memenuhi tuntutan-tuntutan birokratif dan administratif di sekolah dan sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik, misalnya peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas berat yang diberikan dari pihak lembaga pendidikan, dan lembaga pendidikan menyediakan iklim yang kondusif untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan singkat makalah kami ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Manajemen peserta didik adalah suatu usaha untuk mengatur, mengelola, dan melayani segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai peserta didik tersebut lulus dari sekolah.
2.      Ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi kegiatan perencanaan peserta didik, pembinaan peserta didik, evaluasi peserta didik, dan mutasi peserta didik.
3.      Manajemen peserta didik bertujuan untuk mengatur segala kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut dapat menunjang proses belajar mengajar, sehingga tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan dapat dicapai.
4.      Manajemen peserta didik berfungsi sebagai wahana untuk mengembangkan potensi diri peserta didik seoptimal mungkin, baik yang berkaitan dengan segi individualitas, segi sosial, segi aspirasi, segi pemenuhan kebutuhan, dan segi-segi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Grf Tony. Manajemen peserta didik, http://studentgoblog.blogspot.com/2012
/04/manajemen-peserta-didik.html
Junaidi Wawan. Definisi tes. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/
definisi-tes.html
ika Likha. Manajemen peserta didik. http://likha-ika.blogspot.com/2011/11/
manajemen-peserta-didik.html
mulyasa Enco. 2002. Manajemen berbasis sekolah. Bandung: PT. Remaja
rosdakarya.
Sudrajat Akhmad. Konsep dasar manajemen peserta didik. http://akhmadsudra
jat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen-peserta-didik/
Trisakti Yayasan. 2009. Dasar-dasar manajemen. Jakarta: Grasindo.
Wikipedia. Peserta didik. http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik


[1] Yayasan Trisakti, Dasar-dasar manajemen (Jakarta: Grasindo, 2009), hal. 1
[2] Wikipedia, Peserta didik, http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik
[3] Akhmad Sudrajat, Konsep dasar manajemen peserta didik, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen-peserta-didik/
[4] ibid.
[5] Tony Grf, Manajemen peserta didik, http://studentgoblog.blogspot.com/2012/04/manajemen-peserta-didik.html
[6] Wawan Junaidi, Definisi tes, http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/definisi-tes.html
[7] Tony Grf, loc. cit.
[8] ibid.
[9] Akhmad Sudrajat, loc. cit.
[10] ibid.
Silahkan teman-teman klik link di bawah ini jika teman-teman ingin mendownload makalah ini secara gratis.

Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Makalah. Manajemen peserta didik/kesiswaan; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah. Manajemen peserta didik/kesiswaan ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

1 komentar:

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com