السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Sabtu, 03 November 2012

Aliran murji'ah


Aliran murji’ah merupakan salah satu aliran teologi islam yang dibahas dan dipelajari didalam ilmu kalam.
Kata murji’ah berasal dari kata إِرْجِع atau أَرْجَعَ yang bermakna penundaan, penangguhan yang dimaknai memberi penangguhan atau penundaan terhadap status/kedudukan orang-orang yang bersengketa yaitu pihak Ali dan Muawiyah kepada Allah di hari akhirat kelak.
Kata أَرْجَعَ juda diartikan pengharapan yakni memberi harapan kepada para pelaku dosa besar untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah. Selain itu, kata أَرْجَعَ juga bermakna meletakkan di belakang atau mengemudikan yakni menomor duakan amal di belakang iman.
Aliran ini muncul pada saat terjadi pergolakan politik antara Ali dan Muawiyah, tepatnya pada saat dilakukan arbitrase/tahkim yang diusulkan oleh Amr bin Ash yang merupakan pendukung  Muawiyah. Di kubu Ali bin Abi Thalib terjadi pro dan kontra terhadap arbitrase/tahkimm tersebut, kelompok yang kontra yaitu khawarij berbalik memusuhi Ali yang sebelumnya merupakan pendukung setia Ali. Ditengah pro kontra tersebut muncullah kelompok yang menyatakan tidak mau terlibat dalam perseteruan tersebut yang kemudian berkembang menjadi aliran murji’ah.
Ajaran pokok murji’ah pada dasarnya bersumber dari doktrin irja’at atau arja’a yang diimplementasikan dalam berbagai persoalan, baik dalam persoalan politik  maupun teologi.
Di bidang politik doktrin irja diaplikasikan dengan sikap politik netral atau nonblok yang hampir selalu diekspresikan dengan sikap diam.
Menurut beberapa ahli, dalam persoalan teologi aliran murji’ah menyusun teori-teori keagamaan yang independen sebagai dasar gerakannya, beberapa pendapat tersebut diantaranya sebagai berikut :
1.      Menurut Abu A’la Al-Maududi.
a.       Iman adalah hanya cukup dengan mengakui dan percaya kepada Allah  dan Rasul-Nya saja, adapun amal atau perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Dengan kata lain meskipun seseorang tidak mengerjakan apa yang telah difardhukan kepadanya dan melakukan perbuatan-perbuatan dosa besar ia tetap akan dianggap sebagai seorang mukmin selama ia percaya kepada Allah dan rasul-Nya.
b.      Dasar keselamatan hanyalah iman, selama ada iman di hati, maka semua maksiat/dosa tidak akan mendatangkan mudharat ataupun gangguan terhadap diri seseorang, dan untuk mendapat pengampunan, manusia cukup dengan menjauhi syirik dan mati dalam keadaan beraqidah tauhid.
2.      Menurut Harun Nasution.
Harun nasution mengatakan ada 4 ajaran pokok dalam doktrin teologi murji’ah yaitu  sebagai berikut :
a.       Menunda hukuman atas Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy’ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
b.      Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
c.       Meletakkan iman lebih penting daripada amal.
d.      Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.
Muhammad Imarah menyebutkan bahwa aliran murji’ah terbagi ke dalam beberapa sekte-sekte yaitu :
1.      Al-Jahmiyah yang merupakan pengikut Jahm bin Shufwan.
2.      Ash-Shalihiyah yang merupakan pengikut Abu Musa Ash-Shalahi.
3.      Al-Yunusiyah yaitu pengikut Yunus As-Samary.
4.      As-Samriyanh yang menjadi pengikut Abu Samr dan Yunus.
5.      Asy-Syaubaniyah yang merupakan pengikut Abu Sufyan.
6.      Al-Ghailaniyah yang menjadi pengikut Abu Marwah Al-Ghailan bin Marwan Ad-Dimsaqy.
7.      An-Najariyah yang merupakan pengikut Al-Husain bin Muhammad An-Najr.
8.      Al-Hanifyah yang menjadi pengikut Abu Harfah An-Nu’man.
9.      Asy-Syabibiyah yang merupakan pengikut Muadz Ath-Thaum’i.
Secara garis besar Harun Nasution membagi sekte aliran murji’ah menjadi 2 bagian yaitu :
1.      Golongan moderat.
Murji’ah moderat berpendirian bahwa pendosa tetap mukmin, tidak kafir, tidak pula kekal didalam neraka, mereka di siksa sesuai dengan besar dosa yang ia lakukan dan jika Allah mengampuninya ia tidak akan masuk ke dalam neraka sama sekali. Iman adalah pengetahuan tentang Allah dan rasul-rasul-Nya serta segala hal yang datang darinya. Tokoh dalam aliran murji’ah moderat ini diantaranya Al-Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan beberapa ahli hadits lain.
2.      Golongan ekstrim.
Yang termasuk dalam aliran murji’ah ini diantaranya sebagai berikut :
a.       Al-Jahmiyah berpendapat bahwa orang yang telah beriman dan kemudian menyatakan kekufurannya secara lisan dianggap tidak kafir, karena iman dan kufur itu berada didalam hati bukan pada bagian lain anggota tubuh manusia termasuk lisan.
b.      Ash-Shalihiyah berpendapat bahwa iman adalah mengetahui tuhan sedangkan kufur adalah tidak mengetahui tuhan. Mereka berpendapat bahwa ibadah adalah iman kepada Allah dalam artian mengetahui tuhan, sedangkan shalat, zakat, puasa, hajji dan sebagainya bukanlah ibadah melainkan hanya menggambarkan kepatuhan.
c.       Al-Yunusiyah melontarkan pendapat bahwa maksiat atau perbuatan jahat tidaklah merusak iman.


Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Aliran murji'ah; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Aliran murji'ah ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com