Secara bahasa kata qadariyah berasal dari bahasa arab qadara
yang berarti kemampuan dan kekuatan. Sedangkan secara istilah qadariyah
diartikan sebagai sebuah aliran yang mempercayai bahwa segala tindakan manusia
tidak diinterfensi oleh Allah. Aliran ini berpendapat bahwa setiap orang adalah
pencipta bagi segala perbuatannya, ia
dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya sesuai dengan kehendaknya sendiri.
Harun Nasution
menegaskan bahwa aliran ini berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai
kekuatan untuk melaksanakan kehendaknnya dan bukan berasal dari pengertian
bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar tuhan.
Secara pasti
belum dapat ditentukan kapan awal mula munculnya aliran qadariyah ini, akan
tetapi menurut Ahmad Amin ada sebagian pakar teologi yang mengatakan bahwa
qadariyah pertama kali dimunculkan oleh Ma’bad Al-Jauhani dan Ghilan
Ad-Dimasyqi sekitar tahun 70 H/689 M.
Selain itu Ibnu
Nabatah dan Muhammad Ibnu Syu’ib berpendapat bahwa awal mula munculnya aliran
qadariyah dimunculkan oleh orang Iraq yang bernama Susan yang pada awalnya
beragama kristen yang kemudian masuk islam dan kembali memeluk agama kristen.
w. Montgomery
Watt juga menemukan dokumen lain yang menyatakan bahwa paham qadariyah terdapat
dalam kitab Ar-Risalah yang ditulis oleh Hasan Al-Basri untuk khalifah Abdul
Malik pada tahun 700 M.
Secara garis
besar aliran ini berpendapat bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya
sendiri, mulai dari perbuatan baik maupun perbuatan buruk dan berhak mendapat
ganjaran sesuai dengan perbuatannya tersebut, jika berbuat baik akan diganjar
dengan surga dan jika berbuat buruk akan diganjar dengan neraka di akhirat
kelak.
Dengan pemahaman
seperti ini tidak ada alasan untuk menyandarkan perbuatan kepada Allah, berikut
beberapa dalil Al Qur’an yang mereka jadikan dasar pemahaman mereka :
È@è%ur ,ysø9$# `ÏB óOä3În/§ ( `yJsù uä!$x© `ÏB÷sãù=sù ÆtBur uä!$x© öàÿõ3uù=sù 4 !$¯RÎ) $tRôtGôãr& tûüÏJÎ=»©à=Ï9 #·$tR xÞ%tnr& öNÍkÍ5 $ygè%Ï#uß 4 bÎ)ur (#qèVÉótGó¡o (#qèO$tóã &ä!$yJÎ/ È@ôgßJø9$%x. Èqô±o onqã_âqø9$# 4 [ø©Î/ Ü>#u¤³9$# ôNuä!$yur $¸)xÿs?öãB ÇËÒÈ
dan
Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim
itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang
paling jelek.(QS. Al Kahfi : 29)
!$£Js9urr& Nä3÷Gu;»|¹r& ×pt7ÅÁB ôs% Läêö6|¹r& $pkön=÷VÏiB ÷Läêù=è% 4¯Tr& #x»yd ( ö@è% uqèd ô`ÏB ÏYÏã öNä3Å¡àÿRr& 3 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖÏs% ÇÊÏÎÈ
dan
mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu telah
menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan
Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?"
Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. Ali Imran : 165)
3 cÎ) ©!$# w çÉitóã $tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçÉitóã $tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3
Sesungguhnya
Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri.(QS. Ar Ra’d : 11)
`tBur ó=Å¡õ3t $VJøOÎ) $yJ¯RÎ*sù ¼çmç7Å¡õ3t 4n?tã ¾ÏmÅ¡øÿtR 4 tb%x.ur ª!$# $¸JÎ=tã $VJÅ3ym ÇÊÊÊÈ
Barangsiapa
yang mengerjakan dosa, Maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan)
dirinya sendiri. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS.
An Nisaa’ : 111)
Adapun ciri-ciri aliran qadariyah adalah sebagai
berikut :
1. Manusia
berkuasa penuh untuk menentukan nasib
dan perbuatannya, maka nasib dan perbuatan manusia itu dilakukan dan terjadi
atas kehendaknya sendiri tanpa ada campur tangan Allah SWT.
2. Iman
adalah pengetahuan dan pemahaman sedangkan amal perbuatan tidak mempengaruhi
iman, misalnya orang yang melakukan perbuatan dosa besar tidak akan
mempengaruhi imannya.
3. Orang
yang telah beriman tidak perlu tergesa-gesa melakukan ibadah dan amal-amal
kebajikan lainnya.
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Aliran qadariyah ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar