LAPORAN
AKHIR
PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN MENGAJAR (PPL-M)
Yang
disusun dan diajukan oleh :
1.
Firman
|
11010070
|
2.
Ahmad
Syarif
|
09010071
|
3.
Jumadi
|
09010087
|
4.
Ridatullah
|
09010083
|
5.
Maswati
|
09010004
|
6.
Nursidah
|
09010046
|
7.
Rosmawati
|
09010095
|
Telah
diperiksa dan disetujui
untuk
diterima sebagai laporan akhir praktik pengalaman lapangan mengajar (PPL-M)
Menyetujui
Dosen
pembimbing
Drs. Abu Bakar Juddah, M. Pd
|
Ketua
pelaksana
DR. Mardia Said, M. Pd.I
|
Mengetahui
Ketua
program studi
Drs. Abdullah Tahir, M. Si
|
Ketua
STAI DDI Pinrang
DR. H. M. Hasyim, M. Ag
|
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah diterima dan disahkan sebagai laporan kegiatan pelaksanaan
praktek pengalaman lapangan mengajar (PPLM) di Madrasah Aliyah DDI Patobong
yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan STAI DDI Pinrang yaitu sebagai
berikut :
1.
Firman
|
11010070
|
2.
Ahmad Syarif
|
09010071
|
3.
Jumadi
|
09010087
|
4.
Ridatullah
|
09010083
|
5.
Maswati
|
09010004
|
6.
Nursidah
|
09010046
|
7.
Rosmawati
|
09010095
|
Patobong, 30 Maret 2013
Disahkan oleh
Dosen pembimbing
Drs.
Abu Bakar Juddah M. Pd.
NIP :
______________________
Guru
Pamong
Harmiati
S. Pd.I
NIP : __________
|
Yahya
S. Pd.I
NIP : ________
|
Nirwana
S. Pd.I
NIP : _________
|
Mengetahui
Kepala sekolah :
Drs.
Muhammad Rivai
NIP
: 196601301993021001
KATA PENGANTAR
Assalamu
alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nyalah
sehingga pelaksanaan kegiatan PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN mengajar (PPL-M) kami
di Madrasah Aliyah DDI Patobong dapat berjalan dengan lancar dan dapat kami
selesaikan sebagaimana mestinya.
Kegiatan PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN mengajar (PPL-M) merupakan salah satu persyaratan akademik bagi
seluruh mahasiswa di lingkup Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Pinrang
khususnya mahasiswa program studi pendidikan agama islam (PAI) dalam rangka
mengimplementasikan ilmu teoritis tentang dunia pendidikan yang telah
didapatkan dalam proses perkuliahan. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi wahana
pelatihan dan pembisaaan bagi para mahasiswa agar kelak siap menjadi guru yang profesional
dan siap mengamalkan ilmunya demi kemajuan dan perkembangan bangsa ini.
Kelancaran dan keberhasilan
kegiatan PPL-M ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai
pihak, olehnya itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Orang
tua dan seluruh keluarga kami atas segala doa dan bantuannya, baik bantuan
moril maupun bantuan materil.
2. Drs.
Abu Bakar Juddah M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing kami selama dalam proses pelaksanaan kegiatan PPL-M.
3. Drs.
Muhammad Rivai selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah DDI Patobong yang telah
memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan PPL-M.
4. Para
guru pamong yang dengan tulus telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan, bimbingan dan mendampingi kami selama dalam prosesi PPL-M.
5. Bapak
dan ibu guru, staf ketata usahaan, serta siswa siswi Madrasah Aliyah DDI
Patobong yang telah menerima kehadiran kami dengan senang hati.
6. Serta
seluruh pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan yang tidak dapat kami sebutkan
satu per satu.
Sebagai manusia bisaa kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan PPL-M ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas
kekurangan dan kekeliruan tersebut, serta kami memohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis kami di lainn
waktu.
Patobong, 30 Maret 2013
Tim penyusun :
Firman
NIM : 11010070
|
Ahmad
Syarif
NIM : 09010071
|
Jumadi
NIM : 09010087
|
Ridatullah
NIM : 09010083
|
||
Maswati
NIM : 09010004
|
Nursidah
NIM : 09010046
|
Rosmawati
NIM : 09010095
|
|||
DAFTAR TABEL
Tabel 1.........................................................................................................................10
Tabel 2.
.......................................................................................................................11
Tabel 3.........................................................................................................................14
DAFTAR LAMPIRAN
A.
Jadwal kegiatan praktik pengalaman
lapangan mengajar (PPL-M).
B.
Data guru Madrasah Aliyah DDI Patobong.
C.
Struktur organisasi Madrasah Aliyah DDI
Patobong.
D.
Kalender pendidikan MA.
E.
Silabus.
F.
Rencana pelaksanaan pembelajaran PPL-M.
G.
Lembar observasi sekolah.
H.
Lembar observasi pembelajaran model.
I.
Struktur organisasi mahasiswa PPL-M.
J.
Daftar hadir mahasiswa.
K.
Daftar hadir siswa, soal evaluasi, dan
daftar nilai evaluasi.
L.
Kode etik guru.
M.
Tata tertib guru Madrasah Aliyah DDI Patobong.
N.
Tata tertib siswa Madrasah Aliyah DDI Patobong.
O.
Tata tertib laboratorium komputer
Madrasah Aliyah DDI Patobong.
P.
Tata tertib perpustakaan Madrasah Aliyah
DDI Patobong.
Q.
Foto-foto.
DAFTAR ISI
HALAMAN
PERSETUJUAN.....................................................................................i
HALAMAN
PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA
PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR
TABEL........................................................................................................v
DAFTAR
LAMPIRAN...............................................................................................vi
DAFTAR
ISI..............................................................................................................vii
BAB
I : PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar
belakang.............................................................................................1
B.
Ruang lingkup..............................................................................................4
BAB
II : TUJUAN, SIGNIFIKAN, DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
KEGIATAN PPL-M......................................................................................5
A. Tujuan
pelaksanaan kegiatan PPL-M..........................................................5
B. Signifikan/kegunaan
pelaksanaan kegiatan PPL-M....................................5
C.
Indikator keberhasilan PPL-M.....................................................................6
BAB
III : PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
MENGAJAR
.............................................................................................8
A. Situasi
lokasi pelaksanaan kegiatan PPL-M................................................8
B. Situasi
peserta PPL-M...............................................................................10
C. Situasi
dosen pembimbing dan guru pamong............................................12
D. Silabus
dan desain pembelajaran...............................................................14
E. Metode,
strategi dan pendekatan yang diterapkan.....................................16
F. Evaluasi
proses pembelajaran dan kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar ...................................................................................................17
G.
Situasi dan waktu pelaksanaan praktik
pengalaman lapangan mengajar .18
BAB
IV : PERMASALAHAN PPL-M DAN PENDEKATAN
PEMECAHANNYA................................................................................20
A. Permasalahan
PPL-M................................................................................20
B.
Pendekatan pemecahan masalah................................................................21
BAB
V : PENUTUP...................................................................................................22
A. Kesimpulan................................................................................................22
B.
Saran..........................................................................................................22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Pendidikan
merupakan salah satu aspek yang memiliki peran yang cukup dominan dalam
membentuk generasi penerus bangsa di masa depan, yang diharapkan merupakan generasi
yang berkualitas baik dari segi intelektual, sikap maupun kompetensinya serta
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan memiliki daya saing dalam
menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Di dalam dunia
pendidikan, pendidik menjadi komponen yang memiliki porsi tanggung jawab yang
cukup besar dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan. Di Indonesia, pendidik atau
yang lazim disebut guru memiliki tugas yang telah diatur dalam Undang-Undang No
14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
pengabdi kepada masyarakat.
Selainn itu, didalam
pasal 6 disebutkan bahwa Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan
untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Akhir-akhir ini
perkembangan guru di Indonesia mendapatkan sorotan yang cukup tajam, banyak
isu-isu yang berkembang terkait dengan rendahnya mutu dan kualitas guru.
Menyikapi hal tersebut, telah banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas guru dan pendidikan guru telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk
pembaharuan pendidikan, misalnya pengajaran dengan sistem modul, proyek
perintis sekolah pembangunan, pendekatan pengajaran yang berfariasi dan segala
bentuk usaha yang lainnya. Namun hal yang perlu disadari adalah mencetak guru
yang berkualitas tidak semudah membalik telapak tangan, olehnya itu pendidikan
yang sangat intensif bagi para calon guru adalah hal yang utama dilakukan.
Saat ini
pemerintah telah mensuport berbagai lembaga untuk melatih para calon guru baik
dari segi keilmuan maupun segi afektifnya guna menciptakan guru yang
profesional demi tercapainya tujuan pendidikan seccara umum yakni membentuk
manusia menjadi lebih baik.
STAI DDI Pinrang
merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis islam yang menyediakan dan
membuka sebuah wadah bagi para calon-calon guru untuk belajar dan melatih kemampuan
baik dari segi keilmuan maupun strategi mengajar yang dimilikinya sehingga
mampu menjadi guru yang berkualitas. Jurusan tarbiyah di STAI DDI Pinrang
merupakan jurusan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik/guru yang
profesional di madrasah dan sekolah umum yang berorientasi keislaman, dan
menyiapkan tenaga peneliti bidang pendidikan khususnya pendidikan agama islam.
Tujuan tersebut
dapat terealisasi jika dilakukan secara profesional dengan membekali mahasiswa
dengan seperangkat ilmu dan pengalaman baik yang bersifat teoritis maupun yang
bersifat praktis. Pengalaman teoritis telah diberikan dalam proses perkuliahan
dalam berbagai bentuk ilmu misalnya, ilmu agama, ilmu kependidikan, ilmu
keguruan, ilmu psikologi dan ilmu-ilmu penunjang lainnya, sedangkan pengalaman
praktis diberikan melalui kegiatan praktik lapangan.
Kegiatan praktik
pengalaman lapangan mengajar merupakan program tahunan di STAI DDI Pinrang bagi
para mahasiswa jurusan tarbiyah yang telah memenuhi sejumlah persyaratan baik
persyaratan administratif maupun persyaratan akademis untuk diutus ke
sekolah-sekolah atau madrasah untuk mengaplikasikan segala yang telah
dipelajarinya selama berada di bangku perkuliahan dan beradaptasi dengan
pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan
mengajar .
Di tinjau dari
sudut kurikulum, PPL-M merupakan sebuah mata kuliah yang dipersyaratkan dalam pendidikan
pra jabatan guru. PPL-M dirancang untuk menyiapkan para mahasiswa calon guru
agar memiliki atau menguasai kompetensi keguruan yang menyeluruh dan terpadu,
sehingga setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka mampu mengemban tugas dan
tanggung jawabnya secara profesional. Oleh karena itu, kegiatan PPL-M ini
diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan mahasiswa dalam teori yang telah
dimilikinya, serta membawa mahasiswa ke dalam dunia pendidikan yang sebenarnya
agar mahasiswa dapat mengetahui situasi, tantangan serta masalah-masalah yang
ada untuk nantinya dapat merumuskan gagasan-gagasan dan solusi-solusi yang
terbaik dan juga dapat menjadi bekal yang berharga pada saat telah benar-benar
bergelut di dunia keguruan.
Mengingat
pentingnya kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar ini, diharapkan
kegiatan seperti ini akan selalu diadakan dan disempurnakan lagi, sebab
disinilah para calon guru dapat belajar mengenai siapa sebenarnya yang disebut
seorang guru, Bagaimana tugas dan tanggung jawabnya, apa masalah dan tantangan
yang dihadapinya, serta bagaimana seorang guru dikatakan sebagai guru yang
profesional.
Semoga melalui
pembelajaran ini dapat mengantarkan para mahasiswa calon guru menjadi guru yang
berkualitas, berakhlak, beragama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
serta rasa nasionalisme terhadap nusa, bangsa dan negara.
B.
Ruang
lingkup.
Adapun ruang
lingkup/rangkaian pelaksanaan kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar yang
kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Pembekalan
PPL-M pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013.
2. Pelaksanaan
kegiatan PPL-M meliputi :
a. Kegiatan
orientasi dan observasi sekolah/madrasah yaitu dalam hal ini Madrasah Aliyah
DDI Patobong dilaksanakan pada hari senin tanggal 25 Februari 2013.
b. Kegiatan
observasi pembelajaran dimulai pada tanggal 25 Februari 2013 hingga 28 Februari
2013 di kelas X, XI, dan XII.
c. Kegiatan
praktik pembelajaran di kelas yang pelaksanaannya dilakukan selama 9 kali
pertemuan di kelas X, XI, dan XII.
d. Kegiatan
administrasi sekolah.
3.
Kegiatan penyusunan laporan praktik
pengalaman lapangan mengajar .
BAB II
TUJUAN, SIGNIFIKAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN KEGIATAN PPL-M
Praktik
pengalaman lapangan mengajar program studi pendidikan agama islam STAI DDI
Pinrang memiliki tujuan, kegunaan, dan indikator keberhasilan kegiatan yang
ingin dicapai, berikut penjabarannya :
A.
Tujuan
pelaksanaan kegiatan PPLM.
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan praktek pengalaman lapangan
mengajar ini adalah sebagai berikut :
1. Melahirkan
pribadi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pembentukan guru pendidikan agama islam yang profesional.
2. Melatih
dan meningkatkan kompetensi keguruan mahasiswa agar dapat terampil dalam
melaksanakan tugas-tugas pendidikan, baik yang bersifat educatif maupun
administratif.
3. Memberi
pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat memahami keberadaan lembaga pendidikan
lengkap dengan segala permasalahannya.
4. Memberikan
pengalaman profesional kepada mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar
menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun ke tengah masyarakat khususnya
dunia kependidikan.
5. Menjalin
kerjasama educatif dengan lembaga pendidikan sebagai mitra dalam
penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi.
B.
Signifikan/kegunaan
pelaksanaan kegiatan PPL-M.
1. Bagi
mahasiswa.
a. Memperdalam
pengetahuan dan pemahaman mengenai pembelajaran bidang studi pendidikan agama
islam khususnya dari segi praktik pelaksanaan pembelajaran.
b. Memberikan
pengalaman dan pengetahuan berkaitan dengan situasi sekolah, mulai dari
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi hingga langkah-langkah pembuatan
perangkat pembelajaran.
c. Membentuk
kesiapan mahasiswa PPL-M baik dari segi psikis maupun pribadi dalam menghadapi
tantangan dunia pendidikan yang semakin menuntut profesionalisme guru.
2. Bagi
sekolah.
a. Mendapatkan
kesempatan untuk berperan serta menyiapkan dan membentuk calon guru/calon
tenaga kependidikan islam yang kompeten.
b. Memperoleh
bantuan tenaga, ilmu dan pemikiran untuk pengembangan sekolah/madrasah.
3. Bagi
jurusan tarbiyah.
a. Memperoleh
umpan balik (feedback) dari pengalaman mahasiswa praktik terhadap perkembangan
kependidikan di lapangan bagi penyesuaian dan pengembangan program akademik
jurusan tarbiyah.
b. Meningkatkan
kerja sama dengan sekolah/madrasah latihan untuk pengembangan tri darma
pendidikan.
C.
Indikator
keberhasilan PPL-M.
Adapun hal yang
menjadi indikator keberhasilan PPL-M yang kami laksanakan ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan
dan membina pribadi mahasiswa sebagai calon guru yang profesional dalam
menjalankan tugasnya.
2. Mengembangkan
dan membina kegiatan keterampilan profesional mengajar dan pelaksanaan
tugas-tugas kependidikan yang relefan.
3. Memberi
pengalaman lapangan kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran dan kegiatan
administrasi sekolah/madrasah.
4.
Mengembangkan kemampuan untuk nilai
diri, kemampuan memberi refleksi yang bermakna atas pengalaman di kelas secara
aktif, serta mencari solusi terhadap masalah-masalah yang ditemukan dalam kegiatan
pembelajaran.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN MENGAJAR
Pelaksanaan
kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar yang dilaksanakan oleh jurusan
tarbiyah STAI DDI Pinrang yang berlokasi di Madrasah Aliyah DDI Patobong
dimulai pada hari senin 25 Februari 2013. Berikut ini dipaparkan beberapa
komponen yang terkait dengan kegiatan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan
mengajar yang kami hadapi, mulai dari situasi umum lokasi pelaksanaan PPL-M
sampai situasi waktu pelaksanaan kegiatan PPL-M.
A.
Situasi
lokasi pelaksanaan kegiatan PPL-M.
Madrasah Aliyah
DDI Patobong merupakan salah satu madrasah aliyah swasta di Kabupaten Pinrang
dan menjadi salah satu dari dua sekolah lanjutan menengah atas di Desa
Patobong. Madrasah Aliyah DDI Patobong juga merupakan salah satu lembaga
pendidikan formal di bawah naungan Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong.
Madrasah Aliyah
DDI Patobong beralamat di Jl. Poros Pinrang-Langnga km. 13 Dusun Tanete Desa
Patobong Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang, telp. (0421) 3914154, kode
pos 91261. Saat ini, Madrasah Aliyah DDI Patobong dipimpin oleh seorang kepala
sekolah yang memiliki karisma kepemimpinan yang cukup kuat yaitu Drs. Muhammad
Rivai yang juga merupakan salah satu dosen di STKIP DDI Pinrang.
Madrasah Aliyah
DDI Patobong didirikan pada tahun 1989 berselang 3 tahun setelah didirikannya
Madrasah Tsanawiyah DDI Patobong pada tahun 1986. Pada awal pendiriannya para
siswa Madrasah Aliyah belum ditempatkan di lokasinya saat ini dan juga belum
berada di bawah naungan Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong secara resmi
sebab Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong baru diresmikan keberadaannya
pada tanggal 21 Januari 1991 oleh Gurutta K. H. Abdur Rahman Ambo Dalle.
Selama proses
pembangunan Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong berlangsung, seluruh
santri termasuk siswa Madrasah Aliyah melakukan kegiatan belajar mengajar di
Masjid Nurul Yaqin Patobong yang terletak kurang lebih 200 meter sebelah utara
lokasi Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong saat ini.
Pada tanggal 16
September 1992 dilakukan peresmian gedung pertama Pondok Pesantren Mambaul Ulum
DDI Patobong yang kemudian ditempati oleh para siswa Madrasah Aliyah DDI
Patobong untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar .
Di bawah naungan
Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong, Madrasah Aliyah DDI Patobong hingga
saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan, sarana dan prasarana
yang menjadi penunjang kelancaran proses pembelajaran sudah cukup memadai
seperti perpustakaan, laboratorium komputer, ruang kelas yang refresentatif,
lapangan olahraga, ruang guru
dan BK,
ruang kepala sekolah dan ruang
wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, alat peraga
pembelajaran dan lain-lain.
Selain itu, di
area pesantren juga terdapat beberapa fasilitas-fasilitas yang cukup lengkap
seperti masjid untuk melaksanakan ibadah dan kegiatan-kegiatan yang
berorientasi keilmuan, pos jaga, kantin, asrama pemondokan untuk para santri,
dan rumah tinggal untuk para tenaga pendidik.
Visi dari
Madrasah Aliyah DDI Patobong adalah terwujudnya sumber daya manusia yang
beriman dan bertaqwa, berilmu pengetahuan dan teknologi (imtaq dan iptek).
Sedangkan misi Madrasah
ini yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan
kemandirian siswa melalui ilmu pengetahuan, keterampilan menuju terciptanya
lulusan yang mampu bersaing.
2. Membentuk
SDM yang memiliki IMTAQ dan IPTEK.
3.
Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan
pengamalan agama islam.
Para siswa
Madrasah Aliyah DDI Patobong juga telah banyak mengukir beberapa prestasi yang
cukup membanggakan seperti juara 2 MTQ tingkat SMU, dan juara 2 kemah muharram
tingkat SMU.
Jumlah siswa
yang menimba ilmu di madrasah ini berjumlah 52 orang, berikut rinciannya :
Tabel 1. Jumlah siswa Madrasah
Aliyah DDI Patobong.
No.
|
Kelas
|
L
|
P
|
Total
|
1
|
X
|
5
|
5
|
10
|
2
|
XI
|
10
|
8
|
18
|
3
|
XII
|
11
|
13
|
24
|
Tabel 1. Jumlah siswa Madrasah
Aliyah DDI Patobong.
B.
Situasi
peserta PPL-M.
Ada 7 orang
peserta PPL-M yang ditempatkan di Madrasah Aliyah DDI Patobong yang seluruhnya
berlatar belakang pendidikan agama islam. Di bawah ini tertera nama peserta PPL-M
yang ditempatkan di Madrasah Aliyah DDI Patobong.
No.
|
NIM
|
Nama mahasiswa
|
1
|
11010070
|
Firman
|
2
|
09010071
|
Ahmad Syarif
|
3
|
09010087
|
Jumadi
|
4
|
09010083
|
Ridatullah
|
5
|
09010004
|
Maswati
|
6
|
09010046
|
Nursidah
|
7
|
09010095
|
Rosmawati
|
Tabel 2. Daftar nama peserta PPL-M
di Madrasah Aliyah DDI Patobong.
Ini adalah kali pertama mahasiswa dari
STAI DDI Pinrang melakukan praktik pengalaman lapangan mengajar di Madrasah
Aliyah DDI Patobong. Hal ini menjadi salah satu tantangan dan motivasi
tersendiri bagi para peserta PPL-M untuk menunjukkan kinerja yang terbaik agar
dapat memberikan kesan serta hasil yang memuaskan.
Di Madrasah Aliyah DDI Patobong para
peserta PPL-M disambut dengan ramah oleh para tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, dan para siswa, mereka dengan senang hati membantu para peserta PPL-M
mulai dari proses adaptasi, observasi, pembuatan perangkat pembelajaran, hingga
masa praktik pembelajaran. Hal itulah yang memberi dorongan dan suntikan
semangat tersendiri bagi para peserta PPL-M dalam melaksanakan tugas mengajar dan
melaksanakan tugas di sekolah hingga masa kegiatan PPL-M berakhir.
Selama berada di Madrasah ini, para
peserta PPL-M ditempatkan di ruang guru untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait
dengan proses pelaksanaan program praktik pengalaman lapangan mengajar mulai dari
mempersiapkan metode dan strategi pembelajaran hingga penyusunan perangkat
pembelajaran.
Selain melaksanakan tugas mengajar ,
para peserta PPL-M juga mengikuti kegiatan-kegiatan lain yang telah menjadi
rutinitas di Madrasah Aliyah DDI Patobong seperti upacara pengibaran bendera
merah putih pada hari senin jam 07.15 WITA, pembacaan surat yasiin pada hari
jum’at jam 07.00 WITA yang dirangkaikan dengan pelaksanaan shalat duha secara
berjamaah, dan melaksanakan shalat duhur secara berjamaah serta mengikuti kultum
yang disampaikan oleh para santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum DDI Patobong.
C.
Situasi
dosen pembimbing dan guru pamong.
Selama kegiatan PPL-M berlangsung dosen
pembimbing dan guru pamong merupakan hal yang sangat penting dan sekaligus
menjadi teladan-teladan bagi para peserta PPL-M. Adanya bimbingan,
arahan-arahan, serta kritikan yang bersifat konstruktif dosen pembimbing dan
para guru pamong telah banyak memberikan sumbangsih yang cukup signifikan
terhadap kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan PPL-M ini.
Dalam kegiatan PPL-M ini dosen
pembimbing berfungsi sebagai pembimbing para peserta PPL-M dalam penyusunan
perangkat pembelajaran dan materi ajar sesuai dengan pedoman yang berlaku, membimbing
peserta PPL-M agar mampu mengaplikasikan metode-metode dan teknik pembelajaran
yang tepat, meninjau, memonitor serta mengobservasi pelaksanaan PPL-M,
berkoordinasi dengan peserta PPL-M dalam memecahkan masalah yang ditemui selama
kegiatan PPL-M berlangsung, dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPL-M
dengan cara memberikan penilaian terhadap para peserta PPL-M.
Selain dosen pembimbing, para peserta PPL-M
juga didampingi oleh guru pamong yang merupakan guru bidang studi yang memiliki
kompetensi mengampuh pelajaran yang ditawarkan kepada para peserta PPL-M serta
memiliki jenjang pendidikan minimal strata 1 (S1). Guru pamong inilah yang akan
mengarahkan para peserta PPL-M untuk mengenal situasi dan kondisi
madrasah/sekolah, membimbing pembuatan perangkat pembelajaran dan materi ajar,
mengatur jadwal pelaksanaan pembelajaran oleh para peserta PPL-M, mengatur
pembagian tugas dalam kegiatan akademik dan ekstra kurikuler, serta melakukan
evaluasi dan penilaian terhadap mahasiswa.
1. Dosen
pembimbing.
Dosen pembimbing kami adalah Drs. Abu
Bakar Juddah M. Pd., beliau adalah salah satu tenaga pendidik di STAI DDI
Pinrang. Beliau juga merupakan dosen di STAIN Pare-pare. Beliau lahir pada tanggal 5 Mei
1960.
Beliau menamatkan pendidikan dasarnya di
SDN 141 Tuppu dan sekolah sore di Madrasah Ibtidaiyah Tuppu. Setelah itu
melanjutkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah DDI Ujung Lara (Potren DDI
Pare-pare), kemudian beliau melanjutkan lagi pendidikannya di PGA selama 6
tahun di Pondok Pesantren Mangkoso dan tamat pada tahun 1980.
Setelah menamatkan pendidikan PGA, beliau
melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan sarjana muda (BA) sampai tahun 1985
dan pada tahun 1987 beliau menyelesaikan sarjana lengkapnya di IAIN Alauddin
Makassar jurusan pendidikan Bahasa Arab.
Pada tahun 2003 beliau berhasil
menyelesaikan program magister jurusan pendidikan Bahasa Arab di UNM Makassar,
dan kini beliau sedang menjalani kuliah program S3 jurusan pendidikan dan
keguruan di UIN Alauddin Makassar.
Pada tahun 1991 beliau diangkat menjadi
dosen tetap di fakultas tarbiyah IAIN Alauddin cabang Pare-pare yang merupakan
cikal bakal dari STAIN Pare-pare. Pada tahun 2003 hingga 2006 beliau diangkat
menjadi pembantu ketua bidang kemahasiswaan (PUKET3) di STAIN Pare-pare. Sejak
tahun 2006 hingga saat ini beliau menjabat ketua pusat penjaminan mutu
pendidikan STAIN Pare-pare dan berkualifikasi lektor kepala dalam bidang
metodologi pendidikan.
2. Guru
pamong.
Guru pamong yang mendampingi para
peserta PPL-M selama mengadakan praktik pengalaman lapangan mengajar di
Madrasah Aliyah DDI Patobong berjumlah 3 orang yang cukup kompeten di bidang
studi yang mereka ampuh :
No.
|
Nama
guru
|
Mata
pelajaran
|
Jenjang
pendidikan
|
1
|
Yahya
|
Al-Qur’an Hadits
|
S1
|
2
|
Nirwana
|
Aqidah Akhlak
|
S1
|
3
|
Harmiati
|
Fiqhi
Baca Tulis Qur’an (BTQ)
|
S1
|
Tabel 3. Daftar nama guru pamong
D. Silabus dan desain pembelajaran.
1.
Silabus.
Silabus yang kami gunakan dalam proses
pembelajaran di Madrasah ini sesuai dengan silabus yang dikeluarkan oleh
Kementerian Agama Republik Indonesia. Di dalam silabus ini, keterampilan atau
skill yang diterapkan lebih menekankan pada keterampilan fungsional yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hal hablum minallah
(hubungan dengan Allah) maupun hablumina nas (hubungan antar sesama manusia)
misalnya menerapkan pola hidup sederhana dalam pelajaran Al Qur’an Hadits, menjelaskan
pengertian asal usul dan istilah-istilah dalam tasawwuf dalam Aqidah Akhlak,
memahami tentang ihtizan dalam pelajaran Fiqhi, dan mampu membaca Al Qur’an
dengan fasih dalam materi Baca Tulis Qur’an (BTQ).
Silabus ini juga merupakan silabus yang
berbasis pendidikan islam yang menggunakan sumber, alat, dan bahan pembelajaran
yang bisa menjadi alternatif bagi guru untuk digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Desain
pembelajaran.
Desain pembelajaran merupakan perangkat
pembelajaran yang menjadi rencana dan patokan bagi guru dalam proses
pembelajaran. Sebelum mengajar seorang guru perlu menyiapkan desain
pembelajaran agar proses pembelajaran bisa menjadi lebih terarah dan
sistematis.
Didalam desain pembelajaran dijelaskan
mengenai masalah standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian,
materi-materi pokok pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
strategi dan metode yang digunakan, sumber/referensi pembelajaran, serta teknik
dan aspek-aspek penilaian selama proses pembelajaran berlangsunng.
Selama mengadakan kegiatan proses
pembelajaran di madrasah ini, kami menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang berbasis keagamaan dan berkarakter islam yang berisi penjelasan mengenai
segala hal yang berkaitan dengan kehidupan seorang muslim baik dari segi ibadah
maupun muamalah.
Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
Al Qur’an Hadits banyak dijelaskan mengenai karakter dan sifat seorang muslim
yang sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan Hadits yang dapat diimplementasikan
setiap siswa dalam kehidupan mereka sehari-hari seperti larangan berprilaku boros,
anjuran hidup sederhana, etika pergaulan sesama manusia, dan perintah untuk
giat bekerja. Selain itu, di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ini juga
berisi mengenai fungsi dan kedudukan hadits agar siswa dapat memahami bagaimana
fungsi dan kedudukan hadits dalam islam.
Begitu pula rencana pelaksanaan
pembelajaran Aqidah akhlak, yang mana dalam materi tersebut memiliki
intisari-intisari tentang bagaimana prilaku seseorang dalam menghadapi
kehidupan yang fanah ini. Seperti halnya bersikap husnudz-dzan, bertaubat terhadap
dosa yang pernah dilakukan, ridha terhadap ketentuan Allah dan adil dalam
melakukan suatu tindakan. Dengan itu, siswa bisa dapat mengetahui dan memahami
makna dan tujuan hidup.
Pada rencana pelaksanaan pembelajaran
fiqhi, materi yang menjadi intisari pembahasannya adalah materi yang berkaitan
dengan muamalah, seperti pemberian sedekah dan hadiah, pembagian warisan, dan
ihtizan, hal tersebut bertujuan agar para siswa memahami praktik muamalah
sesuai dengan tuntunan syariat islam.
didalam rencana pelaksanaan pembelajaran
BTQ, materi yang tercakup didalamnya adalah materi yang bertujuan agar para
siswa mampu membaca dan menulis Al Qur’an dengan baik, seperti hukum nun
tasydid, hukum mim tasydid, tanda-tanda waqaf, dan lain-lain.
E. Metode, strategi dan pendekatan
yang diterapkan.
Dalam proses pembelajaran, metode,
strategi dan pendekatan sangat diperlukan agar proses pembelajaran menjadi
efektif, menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran Al Qur’an Hadits
peserta PPL-M menggunakan beberapa metode disesuaikan dengan keadaan para
peserta didik, misalnya metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan
metode questions student have.
Pada kegiatan pembelajaran Baca Tulis
Qur’an (BTQ) para peserta PPL-M menggunakan metode yang bervariasi disesuaikan dengan
kebutuhan pembelajaran saat itu, misalnya metode ceramah, metode tanya jawab,
metode demonstrasi, dan metode imla’.
Pada mata pelajaran Aqidah akhlak
peserta PPL-M menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan
inkuiri.
Tidak jauh berbeda dengan mata pelajaran
lain, dalam mata pelajaran fiqhi peserta PPL-M menggunakan metode tanya jawab,
ceramah, diskusi, dan demonstrasi.
F. Evaluasi proses pembelajaran dan
kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar .
1.
Evaluasi proses pembelajaran.
Setiap proses pembelajaran tidak
terlepas dari yang namanya evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar,
tanpa adanya evaluasi yang dimulai dengan penilaian maka proses pembelajaran
tidak akan diketahui apakah indikator keberhasilannya tercapai atau tidak.
Dengan evaluasi pula seorang guru akan mampu mengetahui perbedaan kemampuan
siswanya serta bisa meningkatkan cara mengajar nya agar siswa mampu lebih
termotivasi untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya.
Selama proses pelaksanaan proses belajar
mengajar , kami telah melakukan evaluasi dengan cara memberikan tugas pekerjaan
rumah dan ulangan harian terhadap materi yang telah kami ajarkan. Selain itu, kami
juga melakukan evaluasi dengan menanyakan kepada peserta didik tentang materi-materi
yang telah dipelajari, hal tersebut bertujuan agar kami mengetahui kemampuan
para peserta didik dalam menangkap materi pembelajaran yang telah kami sajikan
dan juga sekaligus memberi penjelasan tambahan terhadap materi yang belum
dipahami oleh para peserta didik.
2. Evaluasi
kegiatan praktik pengalaman lapangan mengajar .
Selama melakukan kegiatan praktik
pengalaman lapangan mengajar di Madrasah Aliyah DDI Patobong, kami banyak
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baik dari segi pengalaman praktik mengajar
maupun pengetahuan mengenai langkah-langkah penyusunan perangkat pembelajaran
yang baik dan benar, serta memberikan gambaran tentang situasi guru yang
sebenar-benarnya.
G. Situasi dan waktu pelaksanaan praktik
pengalaman lapangan mengajar .
Secara komprehensif situasi pelaksanaan PPL-M
di madrasah ini cukup menyenangkan, sebab segenap unsur di madrasah ini
menerima kehadiran para peserta PPL-M dengan tangan terbuka baik oleh guru,
staf, maupun para siswa.
Pelaksanaan PPL-M di madrasah ini dimulai pada tanggal 25 Februari
2013 dengan diawali
proses observasi dan adaptasi lingkungan sekolah yaitu berkenalan dengan para pimpinan sekolah, para
guru, para staf/pegawai sekolah, dan mengenal lingkungan sekolah baik berupa
ruang-ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang tata
usaha, serta fasilitas-fasilitas lain yang terdapat di madrasah ini.
Selain melakukan observasi sekolah dan
pengenalan lingkungan sekolah, para peserta PPL-M juga melakukan observasi
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh para guru pamong. Secara garis
besar dalam tahap observasi pembelajaran ini, ada 3 aspek yang diobservasi oleh
para peserta PPL-M yaitu teknik membuka pembelajaran, teknik penyajian materi, dan
teknik menututup pembelajaran.
Pada tanggal 26 Februari 2013 para
peserta PPL-M memulai penyusunan perangkat pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh para guru pamong.
Setelah
tahap observasi dan addaptasi lingkungan sekolah selesai, para peserta PPL-M
memulai tugas mengajarnya di bawah kordinasi para guru pamong yang dilakukan
sebanyak 9 kali pertemuan.
Selain
melakukan penyusunan perangkat pembelajaran dan tugas mengajar, para peserta PPL-M
juga membuat dan melakukan absensi terhadap para siswa agar minat belajar para
siswa bisa lebih termotifasi.
BAB IV
PERMASALAHAN PPL-M DAN PENDEKATAN
PEMECAHANNYA
A. Permasalahan PPL-M.
Ada 2 hal yang melatar belakangi
timbulnya permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan praktik pengalaman lapangan
mengajar (PPL-M) yang kami lakukan yaitu sebagai berikut :
1. Faktor
dari dalam.
Faktor keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan dalam proses belajar mengajar khususnya dalam penerapan metode dan
strategi mengajar sangat dirasakan oleh peserta PPL-M, begitu pula dalam hal
penyampaian materi pembelajaran dan manajemen kelas.
2. Faktor
dari luar.
Sulitnya memilih dan menentukan metode
pembelajaran yang tepat, hal ini disebabkan daya serap para siswa dalam
menerima pelajaran sangat beragam, sebagian siswa memiliki daya serap yang
cukup baik dalam menerima materi ajar, dan ada pula siswa yang kurang tanggap
dalam menerima materi ajar yang kami sampaikan. Salah satu contoh metode yang
kurang tepat digunakan berdasarkan pengalaman kami adalah metode ceramah secara
terus menerus dan metode imla’ khususnya terhadap mata pelajaran yang
berlangsung pada jam terakhir, karena stamina dan konsentrasi para siswa telah
banyak dikuras oleh mata pelajaran sebelumnya.
B. Pendekatan pemecahan masalah.
Dalam mengatasi masalah-masalah yang
timbul selama pelaksanaan PPL-M ini, ada beberapa pendekatan pemecahan masalah
yang kami lakukan agar masalah ini tidak berlarut-larut sehingga kegiatan PPL-M
yang kami laksanakan dapat berjalan dengan mudah :
1.
Memberikan motivasi dan perhatian
terhadap siswa yang kurang tanggap dalam menerima materi ajar serta senantiasa
mengontrol perkembangan belajar siswa.
2.
Menggunakan metode pembelajaran yang
lebih bervariasi dan unik sehingga diharapkan siswa dapat lebih berkonsentrasi
dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.
Mempersiapkan materi ajar yang hendak
diajarkan sebaik mungkin dan metode yang sesuai.
4.
Melakukan diskusi dengan sesama peserta PPL-M
sehingga pengetahuan antar peserta PPL-M dapat saling dibagi dan kesulitan yang
dihadapi dapat dicarikan solusinnya bersama.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
praktik pengalaman lapangan mengajar (PPL-M)
telah banyak memberikan kontribusi bagi kami dalam peningkatan kemampuan dan
pengalaman untuk menjadi tenaga pendidik yang handal dan mampu mengatasi
masalah-masalah pendidikan yang dihadapi selama melakukan proses pembelajaran.
Sebagai calon tenaga pendidik, perlu diberikan banyak bekal dan kompetensi yang
sangat mendukung berupa pengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah
dan beradaptasi dengan calon peserta didik yang akan dijumpainya kelak.
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman
lapangan mengajar ini, kami dihadapkan pada permasalahan yang bersumber dari
peserta didik tepatnya di Madrasah Aliyah DDI Patobong dan dituntut untuk
memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi agar masalah-masalah seperti ini kelak
akan menjadi suatu gambaran dalam mengatasi masalah peserta didik dan tidak
mengalami kewalahan dalam permasalahan yang serupa.
Mengingat penting dan sangat bergunanya
kegiatan seperti ini, maka seluruh mahasiswa yang merupakan calon tenaga
pendidik perlu mengikuti kegiatan seperti ini agar siap menjadi tenaga pendidik
yang handal dan profesional.
B. Saran.
Dalam pelaksanaan kegiatan praktik
pengalaman lapangan mengajar ini, tentunya mendapat hambatan dan pendukung
dalam pelaksanaannya sehingga kami berinisiatif untuk memberikan saran-saran
yang dapat menjadi pertimbangan sehingga pelaksanaan PPL-M kedepannya dapat
menjadi lebih baik yaitu sebagai berikut :
1.
Panitia PPL-M.
a.
Peserta PPL-M harusnya mendapatkan
pembekalan yang lebih intensif khususnya pembekalan terkait dengan teknis
pelaksanaan PPL-M sebelum dilepas ke lapangan.
b.
Penempatan peserta PPL-M di sebuah
sekolah/madrasah semestinya dapat lebih disesuaikan dengan kualitasnya atau
melalui beberapa pertimbangan-pertimbangan yang lebih matang demi kesiapan
peserta PPL-M maupun kesiapan sekolah itu sendiri.
2.
Sekolah.
a.
Akses terhadap peminjaman/penggunaan
sarana dan prasarana dalam kegiatan praktik belajar mengajar dapat lebih
ditingkatkan lagi.
b. Kedisiplinan
para siswa harus ditingkatkan.
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Laporan akhir praktik pengalaman lapangan mengajar (PPL-M) STAI DDI Pinrang di Madrasah Aliyah DDI Patobong ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar