السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Selasa, 19 Juni 2012

Makalah. Aspek-aspek kepribadian dalam membentuk tingkah laku anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah. Anak merupakan salah satu hal yang didambakan hampir semua orang yang telah menikah, sebab anak adalah buah hati yang tidak hanya akan menjadi pelanjut keturunan tetapi juga diharapkan menjadi penolong bagi orang tuanya baik ketika orang tuanya masih hidup maupun orang tuanya telah meninggal dunia. Didalam sistem perundang-undangan negara kesatuan Republik Indonesia, mengkategorikan bahwa anak-anak adalah warga negara yang masih berusia di bawah 17 tahun yang sering disebut anak dibawah umur, dimana seluruh tanggung jawab terhadap anak tersebut dibebankan sepenuhnya kepada orang tua. Berbeda dengan cara undang-undang menginterpretasikan tentang definisi anak-anak yang hanya berpatokan pada umur seseorang, beberapa sistem adatt khususnya adat pinrang (pangngadareng) yang mendefinisikan bahwa untuk mengetahui apakah seseorang sudah dewasa atau masih anak-anak dilihat dari cara orang tersebut bertingkah laku. Jika seseorang sudah berumur dewasa dan telah bertingkah laku layaknya orang dewasa maka orang tersebut sudah dapat dikategorikan dewasa, akan tetapi jika tingkah lakunya masih seperti anak-anak meskipun sudah berusia lanjut orang tersebut masih dapat dikategorikan anak-anak, begitu pula sebaliknya jika seorang anak masih bertingkah laku layaknya anak-anak maka ia masih dapat dikategorikan sebagai anak-anak, dan jika anak tersebut sudah bisa bertingkah laku layaknya orang dewasa maka anak tersebut tidak dikategorikan lagi sebagai anak-anak akan tetapi sudah dappat dikategorikan sebagai orang dewasa. Sebagai salah satu tangga pertumbuhan yang harus ditapaki oleh setiap manusia untuk menuju tingkat dewasa, masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk membentuk kepribadian anak sebab akan berpengaruh besar terhadap perilaku dan tingkah laku pada setiap anak, jika kepribadiannya baik maka tingkah laku dan perilaku anak dalam berinteraksi di masyarakat juga akan baik dan jika kepribadiannya buruk maka tingkah laku dan perilakunya juga akan buruk. B. Rumusan masalah. Berdasarkan dari uraian singkat diatas, maka yang akan menjadi fokus utama pembahasan makalah penulis ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana definisi kepribadian? 2. Bagaimana pengaruh aspek-aspek kepribadian terhadap pembentukan tingkah laku anak?   BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran umum tentang kepribadian 1. Pengertian peribadi. Istilah keperibadian merupakan personality secara etimologis berasal dari bahasa latin “person” (kedok) dan “personare” (menembus). Personal biasanya dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memarankan satu bentuk tingkah laku dan karakter pribadi sedangkan yang dimaksud dengan personare adalah bahwa pemain sandiwara itu dengan melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk mengekpresikan suatu bentuk gambaran manusia tertentu. Misalnya : seorang pemurung, pendiam, periang, pemarah, peramah, dan sebagainya ”. Jadi persona itu bukan pribadi pemain itu sendiri, tetapi gambaran pribadi dan tipologi manusia tertentu dengan melalui kedok yang dipakainya. Menurut Koswara kepribadian adalah “bagaimana individu menampilkan dan menimbulkan kesan bagi individu lain ”. Allport mengemukakan bahwa kepribadian adalah “suatu organisasi yang dinamis dan sistem-sistem sikosifis di dalam individu yang memerlukan penyesuaian yang khas terhadap lingkungannya ” Maramis juga turut mengemukakan bahwa kepribadian adalah “keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus-menerus dalam hidupnya ”. Keperibadian dapat juga diartikan “sebagai keunikan penyesuaian ” tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi hal-hal berikut : a. Karakter yaitu konsekuensi tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, dan konsisten dalam memegang pendirian atau pendapat. b. Temperamen yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan. c. Sikap terhadap objek yang bersifat positif, negative atau ambivalen (ragu-ragu). d. Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dan lingkungan, seperti tidak putus asa. e. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dan tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti : mau menerima resiko secara wajar, tidak melarikan diri. f. Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Disposisi ini seperti tampak dalam sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Soeharto Heerdgan kepribadian adalah “himpunan segala fungsi kejiwaan seseorang sebagai suatu kesatuan dinamis dengan mengusahakan penyesuaian diri orang tadi terhadap tuntutan hidup sambil menjaga keseimbangan diri, baik fisik (jasmaniah) maupun sikis (rohaniah) ”. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian. Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan (seperti: fisik, sosial, kebudayaan, spiritual). a. Fisik. Faktor yang dipandang mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah postur tubuh (langsing, gemuk, pendek atau tinggi), kecantikan (cantik atau tidak cantik), kesehatan (sehat atau sakit-sakitan), keutuhan tubuh (utuh atau cacat), dan keberfungsian organ tubuh. b. Inteligensi. Tingkat intelegensi individu dapat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Individu yang inteligensinya tinggi atau normal biasa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara wajar, sedangkan yang rendah biasanya sering mengalami hambatan atau kendala dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. c. Keluarga. Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis dalam arti, orangtua memberikan curahan kasih sayang, perhatian serta bimbingan dalam kehidupan berkeluarga, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung positif. Adapun anak yang dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang broken home, kurang harmonis, orangtua bersikap keras terhadap anak atau tidak memperhatikan nilai-nilai agama dalam keluarga, maka perkembangan kepribadiannya cenderung akan mengalami distorsi atau mengalami kelainan dalam penyesuaian dirinya (maladjustment). d. Teman sebaya (peer group). Setelah masuk sekolah, anak mulai bergaul dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dan kelompoknya. Pada saat inilah dia mulai mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan sifat-sifat atau perilaku yang cocok atau dikagumi oleh teman-temannya, walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan orangtuanya. Melalui hubungan ini terpersonal dengan teman sebaya, anak belajar menilai dirinya sendiri dan kedudukannya dalam kelompok. Bagi anak yang kurang mendapat kasih sayang dan bimbingan keagamaan atau etika dan orangtuanya, biasanya kurang memiliki kemampuan selektif dalam memilih teman dan mudah sekali terpengaruh oleh sifat dan perilaku kelompoknya. e. Kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, atau suku bangsa) memiliki tradisi, adat, atau kebudayaan yang khas. 3. Perubahan Kepribadian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : a. Faktor organik, seperti: makanan, obat, infeksi, dan gangguan organik. b. Faktor lingkungan sosial budaya, seperti: pendidikan, nekreasi dan partisipasi sosial. c. Faktor dari dalam individu itu sendiri, seperti: tekanan emosional identifikasi terhadap orang lain, dan imitasi. 4. Karakteristik Kepribadian. E.B. Hurlock (1986) mengemukakan bahwa penyesuaian yang sehat atau kepribadian yang sehat (healthy personality) ditandai dengan : a. Mampu menilai diri secara realities. b. Mampu menilai situasi secara realistik. c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik. d. Menerima tanggung jawab. e. Kemandirian (autonomi). f. Dapat mengontrol emosi. g. Berorientasi tujuan. h. Berorientasi keluar. i. Penerimaan sosial. j. Memiliki filsafat hidup. k. Berbahagia. Siti Maysaroh. Aspek-aspek kepribadian. Shvoong.com, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2191442-aspek-aspek-kepribadian/#ixzz1tVZkMqSP. Diakses tanggal 3 April 2012 B. Aspek-aspek kepribadian dalam membentuk tingkah laku anak Ada tiga aspek dalam kepribadian anak yaitu sebagai berikut : 1. Aspek kognitif (pengenalan). Yaitu pemikiran, ingatan, hayalan, daya bayang, kreativitas, pengamatan dan pengindraan. Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, pengarahan dan pengendalian tingkah laku. 2. Aspek afektif. Yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan alam perasaan. Sedangkan hasrat, kehendak, kemauan, keinginan, kebutuhan, dan elemen motivasi lainnya disebut aspek konatif ataupsikomotorik (kecenderungan atau niat tindak) yang tidak dapatdipisahkan dengan aspek afektif. Kedua aspek ini sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energy atau tenaga mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku. 3. Aspek motorik. Aspek motorik yang berfungsi sebagai pelaksana tingkah laku manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmani. Menurut Drs. Marimba dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam mengatakan bahwa aspek-aspek kepribadian digolongkan menjadi 3 hal yaitu : 1. Aspek-aspek kejasmanian: meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak, dan ketahuan dari luar, misalnya;cara-caranya berbuat, cara-caranyaberbicara dan sebagainya. 2. Aspek kejiwaan: meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dan ketahuan dari luar, misalnya; cara-caranya berpikir, sikap, minat. 3. Aspek-aspek kerohanian yang luhur: meliputi aspek-aspek kejiwaan yanglebih abstrak yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistemnilai- nilai yang telah meresap didalam kepribadian itu, yang telah menjadibagian dan mendarah daging dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kehidupan individu itu. Bagi orang-orang yangberagama, aspek-aspek inilah yang menuntunnya ke arah kebahagiaan,bukan saja di dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karena itulah aspek-aspek diatas sangat penting diperhatikan dalam membentuk kepribadian seorang anak, kesuluruhan aspek-aspek tersebut semestinya harus kita sinkronkan antar satu sama lain, karena jika salah satunya kita sepelekan maka akan memberi pengaruh yang cukup signifikan pada tingkah laku anak misalnya : jika kita hanya memperhatikan aspek kognitifnya saja akan membentuk anak yang cerdas dari segi intelektual tapi berakhlak buruk dan kurangpeka terhadap lingkungan sekitar. Contoh lain jika kita hanya memperhatikan aspek kerohanian saja, maka anak tersebut akan taat terhadap ajaran agama tapi terbelakang dalam hal ilmu pengetahuan dan bahkan mungkin juga dapat mempengaruhi daya tahan dan kebugaran tubuhnya. Yeni Mulyati. Aspek-aspek kepribadian anak. Shvoong.com, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2185893-aspek-aspek-kepribadian-anak/#ixzz1tVWsG5ax. Diakses tanggal 3 April 2012.   BAB III KESIMPULAN Berdasarkan paparan singkat makalah penulis ini maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Kepribadian adalah suatu identitas yang telah melekat pada diri sesorang yang meliputi seluruh aspek kehidupan orang tersebut baik secara psikis maupun fisik yang dpengaruhi oleh faktor internal seperti intelegensia, dan faktor external seperti keluarga, teman sejawat, kebudayaan dan lain-lain. 2. Aspek-aspek kepribadian seorang anak harus senantiasa disinkronkan satu sama lain untuk membentuk perilaku dan tingkah laku baik dari segi kognitif, afektif, maupun mortorik serta sehat jasmani, jiwa, dan rohaninya sehingga membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas, beriman, bertaqwa, berakhlak baik, sehat, dan bertanggung jawab.   DAFTAR PUSTAKA Caray. 20 November 2008. Aspek-aspek perkembangan perilaku dan pribadi. Makalah dan skripsi, http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/aspek-aspek-perkembangan-perilaku-dan.html. Diakses tanggal 3 April 2012. Gunarsa D. Singgih. 1999. Psikologi praktis anak, remaja dan keluarga. Cetakan : VII. Jakarta: PT. BPI Gunung utia. Siti Maysaroh. Aspek-aspek kepribadian. Shvoong.com, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2191442-aspek-aspek-kepribadian/#ixzz1tVZkMqSP. Diakses tanggal 3 April 2012. Sunaryo. 2004. Sikologi. Cetakan ke-I. Jakarta: Penerbit buku kedokteran. Yeni Mulyati. Aspek-aspek kepribadian anak. Shvoong.com, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2185893-aspek-aspek-kepribadian-anak/#ixzz1tVWsG5ax. Diakses tanggal 3 April 2012.
Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Makalah. Aspek-aspek kepribadian dalam membentuk tingkah laku anak; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah. Aspek-aspek kepribadian dalam membentuk tingkah laku anak ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com