A.
Pengertian metode belajar kerja kelompok.
Secara
sederhana metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai metode belajar dengan
cara mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan kemampuan
siswa tersebut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan secara bersama-sama.
Selain itu
beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai definisi metode belajar
kerja kelompok diantaranya sebagai berikut :
1.
Menurut Modjiono metode belajar kerja kelompok adalah
format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antar anggota
yang satu dengan anggota yang lain dalam sebuah kelompok guna menyelesaikan
tugas –tugas secara bersama-sama.
2.
Robert L. Cilstrap mengemukakan bahwa metode belajar
kerja kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil untuk mengerjakan atau
menyelesaikan suatu tugas.
B.
Kelebihan metode belajar kerja kelompok.
Roestiyah N. K. mengemukakan beberapa kelebihan
dari metode belajar kerja kelompok diantaranya sebagai berikut :
1. Dapat memberi kesempatan kepada para siswa
untuk mengasah keterampilan bertanya dan
membahas suatu masalah.
2. Memberi kesempatan kepada para siswa untuk
lebih intensif melakukan penyelidikan mendalam terhadap suatu kasus atau
masalah.
3. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan
melatih kemampuan berdiskusi siswa.
4. Memberi kesempatan kepada guru untuk
memperhatikan tiap siswa secara individu dan mengetahui kebutuhan belajarnya.
5. Para siswa menjadi lebih aktif mengikuti
pelajarannya, dan lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.
6. Siswa dapat memiliki rasa saling
menghormati antara satu sama lain, mau menghargai pendapat orang lain, dan
memiliki kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
C. Kekurangan metode belajar kerja kelompok.
Masih menurut Roestiyah N. K. metode belajar kerja
kelompok tidak hanya punya kelebihan tapi juga punya celah kekurangan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Biasanya didalam kerja kelompok siswa yang cerdas akan lebih dominan daripada
siswa yang kurang cerdas.
2. Metode ini biasanya menuntut pengaturan
bangku yang berbeda-beda, dan menuntut gaya mengajar yang berbeda-beda pula
sehingga cukup merepotkan bagi para
siswa terlebih lagi bagi para guru.
3. Keberhasilan metode belajar kerja kelompok
ini terlalu tergantung kepada kemampuan siswa yang menjadi pemimpin untuk memimpin teman-temannya, jika pemimpinnya
baik maka kelompok belajar itu dapat dikatakan berhasil, sedangkan jika pemimpinnya
buruk maka kelompok belajar tersebut dapat dikategorikan gagal.
D. Penerapan
metode belajar kerja kelompok.
Ada 3 faktor
yang mempengaruhi keefektifan penerapan suatu metode mengajar yaitu faktor
guru, faktor siswa, dan faktor situasi atau lingkungan. Begitu pula halnya
dengan keefektifan penerapan metode
belajar kerja kelompok juga dipengaruhi
ketiga faktor tersebut.
Sebagai salah satu faktor penentu keefektifan
penerapan metode belajar kerja kelompok, guru harus bisa membuat dan mengatur kelompok belajaa
agar nantinya tujuan diadakannya kerja kelompok tersebut dapat tercapai.
Menurut Nana Sudjana sebuah kelompok belajar dapat dibuat dengan cara :
1.
Pengelompokan
berdasarkan kemampuan belajar siswa.
2.
Pengelompokan
berdasarkan minat belajar siswa.
3.
Pengelompokan
berdasarkan tugas yang akan diberikan.
4.
Pengelompokan
berdasarkan wilayah tempat tinggal siswa.
5.
Pengelompokan
secara random/diacak.
6.
Pengelompokan
berdasarkan jenis kelamin.
Ada beberapa
hal yang perlu dilakukan agar kegiatan belajar dengan cara kerja kelompok dapat
berjalan dengan efektif diantaranya adalah :
1.
Pembentukan
kelompok belajar harus punya tujuan yang jelas.
2.
Pada saat
melakukan pemilihan topik guru harus memperhatikan kemampuan kelompok yang telah dibentuk, pemilihan topik tersebut dapat dilakukan langsung oleh guru
sendiri, atau dilakukan bersama siswa.
3.
Sebelum topik
tersebut diberikan kepada siswa, guru harus memberi penjelasan mengenai topik tersebut sebagai
deskripsi awal bagi siswa.
4.
Pemecahan
masalah harus dilakukan bersama oleh seluruh anggota kelompok.
5.
Harus ada
pembagian tugas antara tiap anggota kelompok.
6.
Harus terjalin
kerja sama antara tiap anggota kelompok.
7.
Produktifitas
dan kekompakan tiap anggota kelompok harus
senantiasa diperhatikan.
8.
Membuat
situasi dan suasana yang nyaman antara
tiap anggota kelompok agar tidak terjadi perpecahan dalam sebuah kelompok.
9.
Guru harus
menyeragamkan kemampuan tiap-tiap kelompok agar tercipta keseimbangan kemampuan
antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain.
10. Dalam hal penilaian, guru
harus menilai kemampuan siswa
menangani dan menyelesaikan tugas yang
diberikan serta hasil kerja
yang dihasilkan.
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Metode belajar kerja kelompokk ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
banyak sekali memang nilai positif dari belajar kelompok bagi peserta didik, salah satunya memang mendorong keseluruhan siswa menjadi berani untuk aktif dalam bersosialisasi, dimana ini akan sangat baik untuk perkembangan psikologi anak yang biasanya mungkin sedikit pemalu , dan ini juga bermanfaat bagi peserta belajar untuk biasa berdiskusi demi nencari penyelesaian suatu masalah
BalasHapus