Kata jabariyah berasal dari kata Bahasa Arab jabara
yang berarti memaksa dan mengharuskan melakukan sesuatu. Sedangkan menurut
istilah jabariyah adalah aliran sekelompok orang yang memahami bahwa segala
perbuatan yang mereka lakukan adalah sebuah keterpaksaan atas kehendak Allah
yang telah ditetapkan dalam qadha dan qadar.
Ada beberapa fakta yang melatar belakangi munculnya
aliran ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Fakta
politik.
Aliran ini
muncul pada masa pemerintahan Bani Umayyah, tepatnya ketika keadaan keamanan
telah kondusif pada saat telah tercapainya perjanjian antara Muawiyah dan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, pada waktu
itu Muawiyah ingin memperkuat kedudukannya dengan menggunakan politik licik
dengan mendoktrin rakyat jelatah bahwa pengangkatannya sebagai khalifah adalah
dasar qadha dan qadar Allah semata dan tidak ada unsur campur tangan manusia
sedikitpun didalamnya.
2. Fakta
geografi.
Kehidupan bangsa
Arab yang dikungkung oleh ganasnya gurun
pasir Zahara membuat cara hidup mereka bergantung kepada alam, yang kemudian
menimbulkan sikap penyerahan diri secara total kepada takdir Allah, sebab
mereka tidak menemukan jalan untuk mengubah keadaan tersebut.
Adapun ciri-ciri dari golongan jabariyah adalah
sebagai berikut :
1. Manusia
tidak memiliki kebebasan dan ikhtiar apapun, setiap perbuatannya baik atau
buruk hanya Allah semata yang menentukannya.
2. Allah
tidak mengetahui sesuatu apapun sebelum terjadi.
3. Ilmu
Allah bersifat huduts (baru).
4. Iman
cukup hanya didalam hati tanpa harus dilafadzkan.
5. Allah
tidak mempunyai sifat yang sama dengan makhluk ciptaan-Nya.
6. Surga
dan neraka tidak kekal, dan akan hancur bersama penghuninya karena yang kekal
dan abadi hanyalah Allah semata.
7. Allah
tidak dapat dilihat di surga oleh penduduk surga.
8. Al
Qur’an adalah makhluk dan bukan kalamullah.
Berikut
dalil-dalil Al Qur’an yang menjadi landasan aliran jabariyah :
ª!$#ur ö/ä3s)n=s{ $tBur tbqè=yJ÷ès? ÇÒÏÈ
Padahal
Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".(QS. As
Shaffah : 96)
Akibat dari paham seperti ini membawa dampak penolakan
atas kemampuan manusia mengadakan perbaikan, dan dapat membuat
manusia terjebak menuruti syahwat dan hawa nafsunya yang akhirnya menjerumuskan
manusia kedalam lembah dosa dan kemaksiatan karena mereka menganggap apa yang
mereka lakukan merupakan kehendak Allah semata.
Dalam
perkembangannya aliran ini terbagi menjadi 2 golongan yaitu sebagai berikut :
1. Golongan
ekstrim.
Jabariyah
ekstrim berpendapat bahwa segala perbuatan manusia bukan perbuatan yang timbul
dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya.
Tokoh-tokoh jabariyah ekstrim diantranya adalah Jahm bin Shofwan, dan Ja’ad bin
Dirham.
2. Golongan
moderat.
Berbeda dengan
jabariyah ekstrim, jabariyah moderat berpendapat bahwa tuhan memang menciptakan
perbuatan manusia, baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk akan tetapi
manusia mempunyai andil di dalamnya. Tokoh-tokoh penganut jabariyah moderat
diantaranya Husain bin Muhammad An-Najjar, dan Dhirar bin Amr.
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Aliran Jabariyah ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar