السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Sabtu, 26 Januari 2013

Makalah. Ajaran islam dan tradisi leluhur



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah.
Islam adalah agama yang diturunkan ole Allah SWT yang dibawa oleh seorang rasul yaitu Nabi Muhammad SAW, dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya.
Sebagai sebuah agama, tentunya datangnya islam pasti membawa pengaruh terhadap tatanan kehidupan manusia. Sebab islam merupakan agama yang sangat sempurna yang tidak hanya mengatur hal-kal yang berkaitan dengan ibadah semata, namun juga mengatur berbagai hal hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
B.     Rumusan masalah.
Dari uraian yang singkat diatas, Maka garis besar pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut
1.      Bagaimana awal mula penyebaran islam?
2.      Bagaimana islam masuk ke Indonesia?
3.      Apa pengaruh ajaran islam terhadap tradisi masyarakat Sulawesi–Selatan?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah penyebaran islam.
Berbicara tentang sejarah penyebaran islam, tentunya tidak terlepas dengan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai  pembawa risalah yang akan membawa ummat manusia ke jalan keselamatan baik di dunia hingga akhirat ini.
 “Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Kota Mekkah pada tanggal 12 Rabiul awal tahun Gajah atau 20 April tahun 571 Masehi[1]”.
“Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab. Sedangkan ibunya bernama Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab[2]”.
Jika kita perhatikan sillsilah keturunan ayah dan ibu Nabi Muhammad SAW, garis keturunan mereka bertemu di Kilab, jadi garis keturunan ayah dan ibu rasulullah sama.
Ketika didalam kandungan ayah rasulullah telah wafat, dan  ketika berusia 6 tahub ibu beliau juga meninggal ketika pulang dari berziarah dari makam ayahnya. Setelah ibunya meninggal beliau dirawat oleh kakek beliau yaitu Abdul Muthalib, tapi itu tidak berlangsung lama hanya sekitar 2 tahun. Dan setelah dirawat kakeknya, beliau dirawat oleh pamannya Abu Thalib.
Pada usia 25 tahun beliau menikah dengan seorang wanita yang bernama Khadijah yang usianya terpaut lebih tua 15 tahun dari rasulullah SAW.
Ketika berusia 40 tahun beliau menerima wahyu pertama sekaligus pengangkatan beliau sebagai rasul ketika bertahannus di gua hira, dan wahyu yang pertama turun adalah Q . S. Al Alaq ayat : 1-5.
Pada awalnya penyebaran islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah SAW melakukan da’wah secara diam-diam hanya terbatas pada keluarga, kerabat, dan sahabat.
Walaupun dilakukan secara diam-diam bukan berarti tidak mendapatkan tentangan dan rintangan. Berbagai halangan dan cacian banyak ditemui oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan halangan dan cacian tersebut datang dari salah seorang paman beliau sendiri yaitu Abdul Uzza bin Abdul Muthalib atau lebih dikenal dengan nama Abu Lahab.
Alasan mereka menolak ajaran islam salah satu diantaranya karena mereka tidak ingin meninggalkan tradisi leluhur mereka yaitu menyembah berhala dan ada 2 berhala yang sangat mereka agung-agungkan yaitu Latta dan Uzza.
“Khadijah,  Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As Siddiq, Zaid bin Haritsah adalah orang-orang yang pertama memeluk islam, dan akhirnya pada fase ini jumlah pemeluk islam berjumlah 40 orang[3]”.
Setelah lebih kurang 2 setengah tahun berda’wah secara sembunyi-sembunyi, turun perintah berda’wah secara terang-terangan. Pada fase inilah yang merupakan fase terberat dalam perjuangan agama islam , cacian, hujatan, bahkan percobaan pembunuhan dialami oleh Rasulullah SAW pada fase ini. Puncaknya ketika terjadi pengepungan terhadap rumah beliau untuk membunuh beliau, namun beliau berhasil meloloskan diri dari pengepungan tersebut berkat pertolongan dari Allah SWT.
Setelah kejadian tersebut rasulullah SAW berhijrah ke sebuah daerah yang bernama Yastrib yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kota Madinah bersama dengan Abu Bakar As Sidiq.
Sesampainya di Madinah rasulullah SAW disambut dengan sambutan yang sangat hangat dari kaum Anshor (Penduduk asli kota Madinah).
Setelah berhijrah ke Madinah bukan berarti gangguan dan hambatan kaum  Musyrikin Quraisy juga berakhir,. Tercatat beberapa perang-perang besar yang terjadi antara kaum muslimin dan kaum musyrikin Quraisy beberapa diantaranya seperti Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandak, dll.
“Dan pada akhirnya pada tahun ke-8 Hijriah terjadi peristiwa penaklukan Kota Mekkah atau biasa disebut peristiwa Fathul Mekkah. Setelah peristiwa tersebut penyebaran islam mulai berjalan lancar[4]”.
Dan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-11 Hijriah Rasulullah SAW wafat diusia 63 tahun.
Setelah masa rasulullah peyebaran islam dilakukan oleh generasi-generasi berikutnya sampai sekarang.
B.     Sejarah singkat masuknya islam ke Indonesia.
Menurut beberapa ahli sejarah, islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 12 -13 Masehi, dibawa oleh para pedagang islam dari Gujarat yang sering dikrnal dengan istilah Teori Gujarat.
Ada beberapa fakta yang menarik berkaitan dengan Teori Gujarat yang ditemukan dan dikemukakan oleh seorang sejarawan Antropologi yang namanya cukup terkenal dikalangan sejarawan di Indonesia yaitu Snouck Hugrone, sejarawan Antropologi ini dibayat oleh pemerintah kolonial Belanda untuk melakukan penelitian, hal tersebut dilakukan dalam rangka strategi penaklukan ummat islam yang saat itu percaya bahwa islam datang bukan dari Arab tapi dari India. Alasan yang dikemukakan sejarawan Antropologi tersebut adalah adanya hubungan antara Indonesia dengan India yang sudah terjadi cukup lama.
Bukti lain mengenai Teori Gujarat adalah adanya Inskripsi tertua islam yang ada di Sumatera yaitu batu nisan Sultan pertama kerajaan Samudera yakni Malik Al Shaleh yang wafat pada tahun 1297 Masehi, Relief batu nisan tersebut memiliki kesamaan dengan relief batu nisan di Gujarat (Cambay) India yang pada waktu itu menjadi pusat perdagangan antara India, Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa.
Para sejarawan juga menyebutkan bahwa terdapat kesamaan antara mistisme islam di Indonesia dengan mistisme islam di India, hal ini semakin memperkuat kebenaran teori Gujarat.
Selain Teori Gujarat ada 2 teori lain terkait masuknya islam ke Indonesia yaitu Teori Mekkah yang diperkirakan terjadi pada abad ke-7 dan Teori Persia yang diperkirakan terjadi pada abad ke-14, namun kedua teori tersebut tidak memiliki cukup bukti untuk membuktikan kebenarannya.
C.    Pengaruh ajaran agama islam terhadap tradisi masyarakat Sulawesi–Selatan.
Islam masuk ke Sulawesi-Selatan dibawa oleh 3 ulama dari Pulau Sumatera yang dikenal dengan sebutan Datu’ Ritellue yaitu :
1.      Datu’ Ribandang.
2.      Datu’ Patimang.
3.      Khotib Bungsu Datu’ Ditiro.
Ketiga ulama tersebut memperkenalkan islam dengan strategi menyusupi tradisi masyarakat yang pada waktu itu masih menganut kepercayaan terhadap dewa-dewa. Strategi ketiga ulama itupun  berhasil, islam mulai bisa diterima oleh masyarakat Sulawesi-Selatan, namun ketiga ulama ini belum sempat membenahi tradisi masyarakat sebelum mereka meninggal.
“Sekitar tahun 1940-an ada seorang ulama yang menjadi pembaharu islam di Sulawesi-Selatan yaitu  Gurutta K. H. M. As’ad bin H. Abdur Rasyid Al Bugisy, yang berasal dati sengkang Wajo. Tujuan utama beliau bukan lagi untuk menyebarkan islam akan tetapi untuk membenahi treadisi masyarakat Sulawesi-Selatan yang waktu itu masih banyak yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam, salah satu caranya dengan mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama MAI (Madrasah Arabiyah Islamiyah)[5]”.
Banyak hal-hal yang bermotif islam yang seolah-olah telah menjadi tradisi masyarakat seperti Barazanji, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Peringatan Isra’ Miraj dll.
Hal tersebut menunjukkan bahwa islam sangat mempengaruhi tradisi masyarakat yang sebelumnya dipengaruhi oleh kepercayaan mereka sebelum islam, walaupun sampai sekarang masih banyak tradisi masyarakat yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.


BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian singkat mkalah KE-DDI-AN ini dapat ditarik kessimpulan sebagai berikut :
1.      Perjuangan menyebarkan islam tidak mudah, butuh perjuangan yang sangat berat dan butuh pengorbanan yang sangat besar.
2.      Banyak pendapat  mengenai  asal usul masuknya islam di  Indonesia,  ada yang berpendapat dari Gujarat (India), Mekkah, dan juga Persia.
3.      Ajaran islam cukup berpengaruh terhadap tradisi masyarakat Sulawesi-Selatan.


DAFTAR PUSTAKA
Rivai Moh. 1976. Riwayat 25 Nabi dan Rasul. Semarang: PT. Karya Toha Putra.
1989. Riwayat Hidup Almarhum K. H. M. As’ad Pendiri As’adiyah. Makassar:
Bintang selatan.


[1] Moh. Rivai, Riwayat 25 nabi dan rasul, (Semarang: PT. Karya toha putra, 1976), hal. 122.
[2] Ibid.
[3] Ibid,  hal. 125.
[4] Ibid, hal. 127.
[5] Riwayat hidup Almarhum K. H. M. As’ad pendiri As’adiyah, (Makassar: Bintang selatan, 1989), hal. 1.
Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Makalah. Ajaran islam dan tradisi leluhur; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah. Ajaran islam dan tradisi leluhur ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com