BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah.
Islam adalah
agama yang diturunkan ole Allah SWT yang dibawa oleh seorang rasul yaitu Nabi
Muhammad SAW, dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya.
Sebagai sebuah
agama, tentunya datangnya islam pasti membawa pengaruh terhadap tatanan
kehidupan manusia. Sebab islam merupakan agama yang sangat sempurna yang tidak
hanya mengatur hal-kal yang berkaitan dengan ibadah semata, namun juga mengatur
berbagai hal hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
B.
Rumusan
masalah.
Dari uraian yang
singkat diatas, Maka garis besar pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana
awal mula penyebaran islam?
2. Bagaimana
islam masuk ke Indonesia?
3.
Apa pengaruh ajaran islam terhadap
tradisi masyarakat Sulawesi–Selatan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
penyebaran islam.
Berbicara
tentang sejarah penyebaran islam, tentunya tidak terlepas dengan sosok Nabi
Muhammad SAW sebagai pembawa risalah
yang akan membawa ummat manusia ke jalan keselamatan baik di dunia hingga
akhirat ini.
“Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Kota Mekkah
pada tanggal 12 Rabiul awal tahun Gajah atau 20 April tahun 571 Masehi[1]”.
“Ayah beliau bernama Abdullah bin
Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab. Sedangkan
ibunya bernama Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab[2]”.
Jika kita
perhatikan sillsilah keturunan ayah dan ibu Nabi Muhammad SAW, garis keturunan
mereka bertemu di Kilab, jadi garis keturunan ayah dan ibu rasulullah sama.
Ketika didalam
kandungan ayah rasulullah telah wafat, dan
ketika berusia 6 tahub ibu beliau juga meninggal ketika pulang dari
berziarah dari makam ayahnya. Setelah ibunya meninggal beliau dirawat oleh
kakek beliau yaitu Abdul Muthalib, tapi itu tidak berlangsung lama hanya
sekitar 2 tahun. Dan setelah dirawat kakeknya, beliau dirawat oleh pamannya Abu
Thalib.
Pada usia 25
tahun beliau menikah dengan seorang wanita yang bernama Khadijah yang usianya
terpaut lebih tua 15 tahun dari rasulullah SAW.
Ketika berusia
40 tahun beliau menerima wahyu pertama sekaligus pengangkatan beliau sebagai
rasul ketika bertahannus di gua hira, dan wahyu yang pertama turun adalah Q .
S. Al Alaq ayat : 1-5.
Pada awalnya
penyebaran islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah SAW melakukan
da’wah secara diam-diam hanya terbatas pada keluarga, kerabat, dan sahabat.
Walaupun
dilakukan secara diam-diam bukan berarti tidak mendapatkan tentangan dan
rintangan. Berbagai halangan dan cacian banyak ditemui oleh Nabi Muhammad SAW,
bahkan halangan dan cacian tersebut datang dari salah seorang paman beliau
sendiri yaitu Abdul Uzza bin Abdul Muthalib atau lebih dikenal dengan nama Abu
Lahab.
Alasan mereka
menolak ajaran islam salah satu diantaranya karena mereka tidak ingin
meninggalkan tradisi leluhur mereka yaitu menyembah berhala dan ada 2 berhala
yang sangat mereka agung-agungkan yaitu Latta dan Uzza.
“Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As Siddiq, Zaid
bin Haritsah adalah orang-orang yang pertama memeluk islam, dan akhirnya pada
fase ini jumlah pemeluk islam berjumlah 40 orang[3]”.
Setelah lebih
kurang 2 setengah tahun berda’wah secara sembunyi-sembunyi, turun perintah
berda’wah secara terang-terangan. Pada fase inilah yang merupakan fase terberat
dalam perjuangan agama islam , cacian, hujatan, bahkan percobaan pembunuhan
dialami oleh Rasulullah SAW pada fase ini. Puncaknya ketika terjadi pengepungan
terhadap rumah beliau untuk membunuh beliau, namun beliau berhasil meloloskan
diri dari pengepungan tersebut berkat pertolongan dari Allah SWT.
Setelah kejadian
tersebut rasulullah SAW berhijrah ke sebuah daerah yang bernama Yastrib yang
sekarang lebih dikenal dengan nama Kota Madinah bersama dengan Abu Bakar As
Sidiq.
Sesampainya di
Madinah rasulullah SAW disambut dengan sambutan yang sangat hangat dari kaum
Anshor (Penduduk asli kota Madinah).
Setelah
berhijrah ke Madinah bukan berarti gangguan dan hambatan kaum Musyrikin Quraisy juga berakhir,. Tercatat
beberapa perang-perang besar yang terjadi antara kaum muslimin dan kaum
musyrikin Quraisy beberapa diantaranya seperti Perang Badar, Perang Uhud, Perang
Khandak, dll.
“Dan pada akhirnya pada tahun
ke-8 Hijriah terjadi peristiwa penaklukan Kota Mekkah atau biasa disebut peristiwa
Fathul Mekkah. Setelah peristiwa tersebut penyebaran islam mulai berjalan
lancar[4]”.
Dan pada tanggal
12 Rabiul Awal tahun ke-11 Hijriah Rasulullah SAW wafat diusia 63 tahun.
Setelah masa
rasulullah peyebaran islam dilakukan oleh generasi-generasi berikutnya sampai
sekarang.
B.
Sejarah
singkat masuknya islam ke Indonesia.
Menurut beberapa
ahli sejarah, islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 12 -13 Masehi, dibawa oleh
para pedagang islam dari Gujarat yang sering dikrnal dengan istilah Teori
Gujarat.
Ada beberapa
fakta yang menarik berkaitan dengan Teori Gujarat yang ditemukan dan
dikemukakan oleh seorang sejarawan Antropologi yang namanya cukup terkenal
dikalangan sejarawan di Indonesia yaitu Snouck Hugrone, sejarawan Antropologi
ini dibayat oleh pemerintah kolonial Belanda untuk melakukan penelitian, hal
tersebut dilakukan dalam rangka strategi penaklukan ummat islam yang saat itu
percaya bahwa islam datang bukan dari Arab tapi dari India. Alasan yang
dikemukakan sejarawan Antropologi tersebut adalah adanya hubungan antara Indonesia
dengan India yang sudah terjadi cukup lama.
Bukti lain
mengenai Teori Gujarat adalah adanya Inskripsi tertua islam yang ada di Sumatera
yaitu batu nisan Sultan pertama kerajaan Samudera yakni Malik Al Shaleh yang
wafat pada tahun 1297 Masehi, Relief batu nisan tersebut memiliki kesamaan
dengan relief batu nisan di Gujarat (Cambay) India yang pada waktu itu menjadi
pusat perdagangan antara India, Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa.
Para sejarawan
juga menyebutkan bahwa terdapat kesamaan antara mistisme islam di Indonesia
dengan mistisme islam di India, hal ini semakin memperkuat kebenaran teori
Gujarat.
Selain Teori
Gujarat ada 2 teori lain terkait masuknya islam ke Indonesia yaitu Teori Mekkah
yang diperkirakan terjadi pada abad ke-7 dan Teori Persia yang diperkirakan
terjadi pada abad ke-14, namun kedua teori tersebut tidak memiliki cukup bukti
untuk membuktikan kebenarannya.
C.
Pengaruh
ajaran agama islam terhadap tradisi masyarakat Sulawesi–Selatan.
Islam masuk ke
Sulawesi-Selatan dibawa oleh 3 ulama dari Pulau Sumatera yang dikenal dengan
sebutan Datu’ Ritellue yaitu :
1. Datu’
Ribandang.
2. Datu’
Patimang.
3.
Khotib Bungsu Datu’ Ditiro.
Ketiga ulama
tersebut memperkenalkan islam dengan strategi menyusupi tradisi masyarakat yang
pada waktu itu masih menganut kepercayaan terhadap dewa-dewa. Strategi ketiga
ulama itupun berhasil, islam mulai bisa
diterima oleh masyarakat Sulawesi-Selatan, namun ketiga ulama ini belum sempat
membenahi tradisi masyarakat sebelum mereka meninggal.
“Sekitar tahun 1940-an ada
seorang ulama yang menjadi pembaharu islam di Sulawesi-Selatan yaitu Gurutta K. H. M. As’ad bin H. Abdur Rasyid Al
Bugisy, yang berasal dati sengkang Wajo. Tujuan utama beliau bukan lagi untuk
menyebarkan islam akan tetapi untuk membenahi treadisi masyarakat Sulawesi-Selatan
yang waktu itu masih banyak yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam, salah
satu caranya dengan mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama MAI
(Madrasah Arabiyah Islamiyah)[5]”.
Banyak hal-hal
yang bermotif islam yang seolah-olah telah menjadi tradisi masyarakat seperti
Barazanji, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Peringatan Isra’ Miraj dll.
Hal tersebut
menunjukkan bahwa islam sangat mempengaruhi tradisi masyarakat yang sebelumnya
dipengaruhi oleh kepercayaan mereka sebelum islam, walaupun sampai sekarang
masih banyak tradisi masyarakat yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian
singkat mkalah KE-DDI-AN ini dapat ditarik kessimpulan sebagai berikut :
1. Perjuangan
menyebarkan islam tidak mudah, butuh perjuangan yang sangat berat dan butuh
pengorbanan yang sangat besar.
2. Banyak
pendapat mengenai asal usul masuknya islam di Indonesia,
ada yang berpendapat dari Gujarat (India), Mekkah, dan juga Persia.
3.
Ajaran islam cukup berpengaruh terhadap
tradisi masyarakat Sulawesi-Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Rivai Moh. 1976. Riwayat
25 Nabi dan Rasul. Semarang: PT. Karya Toha Putra.
1989.
Riwayat Hidup Almarhum K. H. M. As’ad
Pendiri As’adiyah. Makassar:
Bintang selatan.
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah. Ajaran islam dan tradisi leluhur ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar