السلام عليكم ورحمةالله وبركاته!

Deal with the problem yourself and acknowledge existence of life, but do not let yourself be mastered. Let yourself aware of the situation of education in the form of patience, happiness, and understanding the meaning

Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Rabu, 01 Februari 2017

Hadist Tentang Kepemimpinan Dalam Pengelolaan Pendidikan

TEKS HADIST
 اللَّهُ صَلَّى اللَّهِ رَسُولَ أَنَّ عَنْهُمَا اللَّهُ رَضِيَ عُمَرَ بْنِ اللَّهِ عَبْدِ عَنْ دِينَارٍ بْنِ اللَّهِ عَبْدِ عَنْ مَالِكٌ حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا
رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَهُوَ رَاعٍ النَّاسِ عَلَى الَّذِي فَالْإِمَامُ رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ كُلُّكُمْ أَلَا قَالَ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ
 مَسْئُولَةٌ وَهِيَ وَوَلَدِهِ زَوْجِهَا بَيْتِ أَهْلِ عَلَى رَاعِيَةٌ وَالْمَرْأَةُ رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَهُوَ بَيْتِهِ أَهْلِ عَلَى رَاعٍ وَالرَّجُلُ
رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ فَكُلُّكُمْ أَلَا عَنْهُ مَسْئُولٌ وَهُوَ سَيِّدِهِ مَالِ عَلَى رَاعٍ الرَّجُلِ وَعَبْدُ عَنْهُمْ
Terjemahnya
:
Telah menceritakan kepada kami Ismail Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya."
KATA KUNCI
كُلُّكُمْ
=
Setiap kalian

رَاعٍ
=
Pemimpin
مَسْئُولٌ
=
Pertanggung jawaban

رَعِيَّتِهِ
=
Yang dipimpinnya
MUFRADAT
فَالْإِمَامُ
=
Penguasa

النَّاسِ
=
Manusia (Rakyat)
وَالرَّجُلُ
=
Laki-laki (Kepala rumah tangga)

أَهْلِ بَيْتِهِ
=
Keluarga
وَالْمَرْأَةُ
=
Istri

زَوْجِهَا
=
Suaminya
وَوَلَدِهِ
=
Anaknya

وَعَبْدُ
=
Hamba
مَالِ
=
Harta

سَيِّدِهِ
=
Tuannya


PENJELASAN HADIST
Hadist ini adalah hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Hadist diatas merupakan hadist ke-6605 dalam Shahih Bukhari dan merupakan hadist ke 1206 dalam Shahih Muslim.
Hadist ini membahas mengenai kepemimpinan dalam persfektif Islam. Dalam hadist ini dijelaskan bahwa seluruh manusia adalah pemimpin yang kelak harus mempertanggung jawabkan kepemimpinannya di hadapan Allah SWT mulai dari pemimpin  yang diamanahkan memimpin dirinya sendiri hingga pemimpin yang diamanahkan memimpin ummat manusia dalam skala besar seperti bupati, gubernur, presiden dan sebagainya.
Pemimpin adalah pusat kendali yang menentukan kemana arah haluan bahtera kepemipinannya, apakah bahtera tersebut mengarah ke barat, mengarah ke timur, mengarah ke selatan, mengarah ke utara dan sebagainya. Sebagai pemegang pusat kendali, seorang pemimpin berperan mengatur strategi agar tujuan akhir yang dicita-citakan dapat diraih.
Salah satu hal yang menjadi peran utama seorang pemimpin adalah pengelolaan yang kini lebih dikenal dengan istilah manajemen. Ini menjadi kunci keberhasilan seorang menjadi pemimpin. Sebab dengan pengelolaan yang baik, membuat jalur menuju tujuan akhir menjadi lebih terarah dan sistematis.
Berdasarkan pada kandungan hadist mengenai kepemimpinan yang telah dipaparkan sebelumnya, mengisyaratkan bahwa segala hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia butuh pengelolaan yang baik agar kelak dapat mempertanggung jawabkan kepemimpinannya dengan baik pula.
Seorang kepala negara harus mampu mengelola roda pemerintahannya dengan baik agar berjalan stabil, seorang kepala rumah tangga harus mampu mengelola bahtera rumah tangganya agar menjadi rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah, seseorang harus mampu mengelola pola hidupnya agar mampu meraih kesuksesan dunia serta kebahagiaan di akhirat dan masih banyak lagi contoh hal-hal lain yang membutuhkan pengelolaan yang baik jika ingin meraih keberhasilan.
Pendidikan menjadi salah satu bidang yang memerlukan pengelolaan yang baik, sebab pendidikan berkaitan erat dengan masa depan ummat manusia. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi-generasi penerus yang unggul, namun ketika pendidikan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan munculnya persoalan-persoalan baru yang berujung pada kehancuran.
Dalam dunia pendidikan, seorang pemimpin berperan sebagai pengelola utama jalannya proses pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga tujuan yang dicita-citakan dapat diraih. Pemimpin yang dimaksud dalam hal ini tak hanya terbatas pada pemegang kekuasaan seperti kepala sekolah, melainkan pemimpin yang dimaksud disini adalah seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan misalnya guru, peserta didik dan lain-lain , sebab kembali kepada konsep kepemimpinan yang terdapat pada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwa setiap kita adalah pemimpin.
Dalam mengelola pendidikan, ada beberapa hal yang harus dilakukan seorang pemimpin yaitu :
1.      Perencanaan
Hal ini menjadi poin awal yang harus menjadi perhatian utama. Ibarat sebuah bangunan, perencanaan adalah pondasi yang menjadi penentu kokohnya sebuah bangunan. Jika pondasinya kuat, maka bangunan akan berdiri kokoh, namun jika pondasinya rapuh, bangunan akan mudah runtuh.
Pendidikan yang direncanakan dengan baik akan membuat proses pendidikan menjadi terarah dan jelas tujuan yang ingin dicapai. Misalnya seorang anak yang diharapkan menjadi dokter , akan direncanakan dan diarahkan pendidikannya ke lembaga-lembaga pendidikan yang orientasinya pada bidang kedokteran.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a.       Menentukan tujuan yang hendak dicapai.
b.      Menyusun strategi-strategi yang akan ditempuh.
c.       Mempersiapkan alternatif pilihan sebagai antisipasi hal-hal diluar dugaan.
Ketiga hal diatas mestinya benar-benar dipersiapkan dengan matang sehingga seluruh proses yang ditempuh tidak berjalan sia-sia.
2.      Pengorganisasian
Setelah melakukan perencanaan yang matang, seorang pemimpin pada sebuah lembaga pendidikan harus membagi tugas kepada masing-masing bawahannya agar fokus mengerjakan pada satu bidang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki bawahannya.
Hal ini penting dilakukan agar tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik. Karena ketika seseorang mengerjakan beberapa hal sekaligus secara bersamaan, akan menggangu fokus dan konsentrasi untuk melakukan yang terbaik.
Bagi para peserta didik, bentuk implementasi poin kedua ini lebih pada pengelolaan waktu. Pengaturan waktu belajar dengan kegiatan sehari-hari serta pembagian waktu mempelajari sebuah materi dengan materi yang lain.
3.      Pelaksanaan
Poin ini menjadi inti segala tahapan pengelolaan yang dilakukan, sebab perencanaan dan pengorganisasian hanya akan menjadi hal yang sia-sia tanpa adanya tindak lanjut dalam bentuk perwujudan yang nyata.
Hal yang penting pada tahap ini adalah konsistensi yang dalam Islam dikenal dengan istilah istiqomah. Seluruh rencana yang telah dipersiapkan mestinya dilakukan terkecuali terjadi hal-hal diluar dugaan yang memaksa terjadinya perubahan. Ketekunan, kerja keras dan kesabaran juga turut berperan penting menentukan kelancaran dan keberhasilan segala perencanaan yang telah dibuat.
4.      Evaluasi
Tahap ini menjadi barometer untuk mengukur keberhasilan seluruh tahapan yang telah dilalui. Berhasil tidaknya proses yang dilalui tergantung tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Secara umum indikator keberhasilan sebuah tahapan dapat diukur dengan sejauh mana kesesuaian pencapaian yang diraih dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ketika hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka seluruh tahapan yang dilalui dikategorikan berhasil. Namun jika hasil yang diperoleh berbanding terbalik dengan tujuan yang diinginkan, maka diperlukan koreksi dimana letak kesalahan dan pembenahan dari kesalahan tersebut.
5.      Pertanggung Jawaban
Dalam hadist yang menjadi topik utama pada pembahasan karya tulis ini, dijelaskan bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. Hal ini tentu berlaku pula bagi para pemimpin yang mengelola pendidikan.
Peserta didik bertanggung jawab kepada pendidik, pendidik bertanggung jawab kepada pimpinan lembaga, pimpinan lembaga bertanggung jawab kepada pengawas dan seterusnya.
Pertanggung jawaban yang dilakukan tak hanya sebatas mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada atasan atau supervisor yang mengawasinya di dunia, akan tetapi seorang pemimpin juga harus mempertanggung jawabkan amanah yang dititipkan padanya dihadapan Allah di akhirat kelak.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian singkat karya tulis ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Seluruh manusia adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya di hadapan Allah SWT.
2.      Seorang pemimpin dalam dunia pendidikan berperan besar dalam melakukan pengelolaan agar tujuan yang dicita-citakan dapat diraih.
Dalam melakukan pengelolaan seorang pemimpin harus melakukan persiapan yang matang, pengorganisasian yang baik, pelaksanaan yang konsisten, evaluasi menyeluruh dan berkelanjutan serta mempertanggung jawabkan kepemimpinannya dihadapan manusia dan Allah SWT.
Baca artikel menarik lainnya :
Judul : Hadist Tentang Kepemimpinan Dalam Pengelolaan Pendidikan; Ditulis oleh Syarif; Rating: 5 dari 5
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Hadist Tentang Kepemimpinan Dalam Pengelolaan Pendidikan ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Blog dan SEO di trikmudahseo.blogspot.com - Support www.evafashionstore.com