TEKS HADIST
اللَّهُ صَلَّى اللَّهِ رَسُولَ أَنَّ عَنْهُمَا
اللَّهُ رَضِيَ عُمَرَ بْنِ اللَّهِ عَبْدِ عَنْ دِينَارٍ بْنِ اللَّهِ عَبْدِ عَنْ
مَالِكٌ حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا
رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَهُوَ
رَاعٍ النَّاسِ عَلَى الَّذِي فَالْإِمَامُ رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَكُلُّكُمْ
رَاعٍ كُلُّكُمْ أَلَا قَالَ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ
مَسْئُولَةٌ وَهِيَ وَوَلَدِهِ زَوْجِهَا بَيْتِ
أَهْلِ عَلَى رَاعِيَةٌ وَالْمَرْأَةُ رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَهُوَ بَيْتِهِ
أَهْلِ عَلَى رَاعٍ وَالرَّجُلُ
رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ وَكُلُّكُمْ
رَاعٍ فَكُلُّكُمْ أَلَا عَنْهُ مَسْئُولٌ وَهُوَ سَيِّدِهِ مَالِ عَلَى رَاعٍ الرَّجُلِ
وَعَبْدُ عَنْهُمْ
Terjemahnya
|
:
|
Telah menceritakan kepada kami Ismail Telah
menceritakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar
radliallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan
dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin
rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya,
setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai
pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap
keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai
pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin
terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya,
ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang
dipimpinnya."
|
KATA KUNCI
كُلُّكُمْ
|
=
|
Setiap kalian
|
|
رَاعٍ
|
=
|
Pemimpin
|
مَسْئُولٌ
|
=
|
Pertanggung
jawaban
|
|
رَعِيَّتِهِ
|
=
|
Yang
dipimpinnya
|
MUFRADAT
فَالْإِمَامُ
|
=
|
Penguasa
|
|
النَّاسِ
|
=
|
Manusia (Rakyat)
|
وَالرَّجُلُ
|
=
|
Laki-laki (Kepala rumah tangga)
|
|
أَهْلِ بَيْتِهِ
|
=
|
Keluarga
|
وَالْمَرْأَةُ
|
=
|
Istri
|
|
زَوْجِهَا
|
=
|
Suaminya
|
وَوَلَدِهِ
|
=
|
Anaknya
|
|
وَعَبْدُ
|
=
|
Hamba
|
مَالِ
|
=
|
Harta
|
|
سَيِّدِهِ
|
=
|
Tuannya
|
PENJELASAN HADIST
Hadist ini adalah hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dan Imam Muslim. Hadist diatas merupakan hadist ke-6605 dalam Shahih Bukhari
dan merupakan hadist ke 1206 dalam Shahih Muslim.
Hadist ini membahas mengenai kepemimpinan dalam persfektif Islam.
Dalam hadist ini dijelaskan bahwa seluruh manusia adalah pemimpin yang kelak
harus mempertanggung jawabkan kepemimpinannya di hadapan Allah SWT mulai dari
pemimpin yang diamanahkan memimpin
dirinya sendiri hingga pemimpin yang diamanahkan memimpin ummat manusia dalam
skala besar seperti bupati, gubernur, presiden dan sebagainya.
Pemimpin adalah pusat kendali yang menentukan kemana arah haluan
bahtera kepemipinannya, apakah bahtera tersebut mengarah ke barat, mengarah ke
timur, mengarah ke selatan, mengarah ke utara dan sebagainya. Sebagai pemegang
pusat kendali, seorang pemimpin berperan mengatur strategi agar tujuan akhir
yang dicita-citakan dapat diraih.
Salah satu hal yang menjadi peran utama seorang pemimpin adalah
pengelolaan yang kini lebih dikenal dengan istilah manajemen. Ini menjadi kunci
keberhasilan seorang menjadi pemimpin. Sebab dengan pengelolaan yang baik,
membuat jalur menuju tujuan akhir menjadi lebih terarah dan sistematis.
Berdasarkan pada kandungan hadist mengenai kepemimpinan yang telah
dipaparkan sebelumnya, mengisyaratkan bahwa segala hal yang berhubungan dengan
kehidupan manusia butuh pengelolaan yang baik agar kelak dapat mempertanggung
jawabkan kepemimpinannya dengan baik pula.
Seorang kepala negara harus mampu mengelola roda pemerintahannya
dengan baik agar berjalan stabil, seorang kepala rumah tangga harus mampu mengelola
bahtera rumah tangganya agar menjadi rumah tangga yang sakinah mawaddah wa
rahmah, seseorang harus mampu mengelola pola hidupnya agar mampu meraih
kesuksesan dunia serta kebahagiaan di akhirat dan masih banyak lagi contoh
hal-hal lain yang membutuhkan pengelolaan yang baik jika ingin meraih
keberhasilan.
Pendidikan menjadi salah satu bidang yang memerlukan pengelolaan
yang baik, sebab pendidikan berkaitan erat dengan masa depan ummat manusia. Pendidikan
yang baik akan menghasilkan generasi-generasi penerus yang unggul, namun ketika
pendidikan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan munculnya
persoalan-persoalan baru yang berujung pada kehancuran.
Dalam dunia pendidikan, seorang pemimpin berperan sebagai pengelola
utama jalannya proses pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga
tujuan yang dicita-citakan dapat diraih. Pemimpin yang dimaksud dalam hal ini
tak hanya terbatas pada pemegang kekuasaan seperti kepala sekolah, melainkan
pemimpin yang dimaksud disini adalah seluruh pihak yang terlibat dalam proses
pendidikan misalnya guru, peserta didik dan lain-lain , sebab kembali kepada
konsep kepemimpinan yang terdapat pada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar
bahwa setiap kita adalah pemimpin.
Dalam mengelola pendidikan, ada beberapa hal yang harus dilakukan
seorang pemimpin yaitu :
1.
Perencanaan
Hal ini menjadi poin awal
yang harus menjadi perhatian utama. Ibarat sebuah bangunan, perencanaan adalah
pondasi yang menjadi penentu kokohnya sebuah bangunan. Jika pondasinya kuat,
maka bangunan akan berdiri kokoh, namun jika pondasinya rapuh, bangunan akan
mudah runtuh.
Pendidikan yang direncanakan
dengan baik akan membuat proses pendidikan menjadi terarah dan jelas tujuan
yang ingin dicapai. Misalnya seorang anak yang diharapkan menjadi dokter , akan
direncanakan dan diarahkan pendidikannya ke lembaga-lembaga pendidikan yang
orientasinya pada bidang kedokteran.
Adapun hal-hal yang perlu
dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan yang hendak dicapai.
b. Menyusun strategi-strategi yang akan ditempuh.
c. Mempersiapkan alternatif pilihan sebagai
antisipasi hal-hal diluar dugaan.
Ketiga hal diatas mestinya benar-benar
dipersiapkan dengan matang sehingga seluruh proses yang ditempuh tidak berjalan
sia-sia.
2.
Pengorganisasian
Setelah melakukan perencanaan
yang matang, seorang pemimpin pada sebuah lembaga pendidikan harus membagi
tugas kepada masing-masing bawahannya agar fokus mengerjakan pada satu bidang
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki bawahannya.
Hal ini penting dilakukan
agar tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik. Karena ketika seseorang
mengerjakan beberapa hal sekaligus secara bersamaan, akan menggangu fokus dan
konsentrasi untuk melakukan yang terbaik.
Bagi para peserta didik,
bentuk implementasi poin kedua ini lebih pada pengelolaan waktu. Pengaturan
waktu belajar dengan kegiatan sehari-hari serta pembagian waktu mempelajari
sebuah materi dengan materi yang lain.
3.
Pelaksanaan
Poin ini menjadi inti segala
tahapan pengelolaan yang dilakukan, sebab perencanaan dan pengorganisasian
hanya akan menjadi hal yang sia-sia tanpa adanya tindak lanjut dalam bentuk
perwujudan yang nyata.
Hal yang penting pada tahap
ini adalah konsistensi yang dalam Islam dikenal dengan istilah istiqomah.
Seluruh rencana yang telah dipersiapkan mestinya dilakukan terkecuali terjadi
hal-hal diluar dugaan yang memaksa terjadinya perubahan. Ketekunan, kerja keras
dan kesabaran juga turut berperan penting menentukan kelancaran dan
keberhasilan segala perencanaan yang telah dibuat.
4.
Evaluasi
Tahap ini menjadi barometer
untuk mengukur keberhasilan seluruh tahapan yang telah dilalui. Berhasil
tidaknya proses yang dilalui tergantung tercapainya indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan.
Secara umum indikator
keberhasilan sebuah tahapan dapat diukur dengan sejauh mana kesesuaian
pencapaian yang diraih dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ketika hasil yang
dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka seluruh tahapan yang dilalui
dikategorikan berhasil. Namun jika hasil yang diperoleh berbanding terbalik
dengan tujuan yang diinginkan, maka diperlukan koreksi dimana letak kesalahan
dan pembenahan dari kesalahan tersebut.
5.
Pertanggung
Jawaban
Dalam hadist yang menjadi
topik utama pada pembahasan karya tulis ini, dijelaskan bahwa setiap pemimpin
akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. Hal ini tentu
berlaku pula bagi para pemimpin yang mengelola pendidikan.
Peserta didik bertanggung
jawab kepada pendidik, pendidik bertanggung jawab kepada pimpinan lembaga,
pimpinan lembaga bertanggung jawab kepada pengawas dan seterusnya.
Pertanggung jawaban yang
dilakukan tak hanya sebatas mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada
atasan atau supervisor yang mengawasinya di dunia, akan tetapi seorang pemimpin
juga harus mempertanggung jawabkan amanah yang dititipkan padanya dihadapan
Allah di akhirat kelak.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian singkat karya tulis ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Seluruh
manusia adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang
dipimpinnya di hadapan Allah SWT.
2.
Seorang
pemimpin dalam dunia pendidikan berperan besar dalam melakukan pengelolaan agar
tujuan yang dicita-citakan dapat diraih.
Dalam melakukan
pengelolaan seorang pemimpin harus melakukan persiapan yang matang,
pengorganisasian yang baik, pelaksanaan yang konsisten, evaluasi menyeluruh dan
berkelanjutan serta mempertanggung jawabkan kepemimpinannya dihadapan manusia
dan Allah SWT.Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Hadist Tentang Kepemimpinan Dalam Pengelolaan Pendidikan ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar